Kamis, 30 Juni 2011

Rohis di Sekolah Tak Picu Radikalisme

TEMPO Interaktif, Jakarta - Hasil survei yang dilakukan Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) menyebutkan, meski ada peningkatan kecenderungan radikalisme di kalangan siswa sekolah menengah, hal itu tidak terkait dengan kegiatan kerohanian Islam (rohis). Menurut Direktur Pelaksana LaKIP Achmad Baedowi, dalam penelitian itu ditemukan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan rohis tak sampai 30 persen.

"Sekitar 76,9 persen tidak ikut rohis meski lebih 80 persen sekolah memiliki kegiatan rohis," kata Baedowi di Jakarta, Kamis 28 April 2011. Kegiatan rohis di sekolah menengah sebagian besar juga dibimbing guru agama setempat, sehingga kecil kemungkinan mendapat susupan ajaran dari luar.

Survei LaKIP digelar akhir tahun lalu di 10 wilayah Jabodetabek, yaitu lima kota DKI Jakarta, Kota Depok, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi. Penelitian ini melibatkan 590 orang guru sebagai responden dan 993 siswa muslim sekolah menengah pertama (kelas 8 dan 9) serta sekolah menengah atas (kelas 10, 11, 12).

Hasil survei menunjukkan peningkatan kecenderungan radikalisme di kalangan siswa dan guru agama. Ini terlihat dari dukungan siswa dan guru terhadap tokoh-tokoh radikal dan tindakan kekerasan. Temuan memperlihatkan tingkat kesediaan guru untuk terlibat dalam berbagai kekerasan terkait isu agama maupun moral mencapai 28,2 persen. Sedangkan di kalangan siswa mencapai 48,9 persen.

Namun, menurut Baedowi, temuan itu juga menunjukkan kecil kemungkinan radikalisme dipicu oleh kegiatan rohis dan pengajaran agama di sekolah. Porsi pengajaran agama di sebagian besar sekolah kurang dari 24 jam dalam satu minggu. Topik yang diajarkan meliputi akidah, akhlak, tauhid, fikih, dan sebagainya. Bahkan ia menilai sebenarnya pengajaran agama di sekolah gagal secara kognitif.

"Sebab, ketika kita uji siswa tersebut untuk menjawab 10 soal agama bahan ujian, rata-rata nilai siswa ini hanya 3,7," ujarnya. Hal itu mementahkan anggapan bahhwa pengajaran agama di sekolah dan kegiatan rohis menjadi sumber lahirnya bibit-bibit radikalisme di kalangan pelajar.

Dugaan sementara tim peneliti, munculnya kecenderungan radikalisme ini justru dipicu oleh media dan internet. Baedowi mengatakan tindakan terorisme di Tanah Air yang mendapat porsi pemberitaan terus-menerus di media berperan mengenalkan tokoh-tokoh teroris kepada pelajar. Apalagi salah satu pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriot beberapa waktu lalu adalah pemuda yang baru lulus dari sekolah menengah atas.

http://ksrdki.blogspot.com/2011/06/rohis-di-sekolah-tak-picu-radikalisme.html

Selasa, 28 Juni 2011

Anemia, Si Biang Futur

Pernahkah Anda merasa menjadi orang yang paling semangat, selalu mengawali hari dengan senyuman dan sangat siap melaksanakan setumpuk kegiatan? Atau sebaliknya, setiap bangun pagi Anda merasa loyo, capek, pegal dan bahkan lupa tugas-tugas yang harus diselesaikan? Ketika suatu pagi Anda mengalami keadaan buruk ini, Anda merasa malas melakukan apapun. Kajian tidak datang, ke sekolah / kampus terlambat, tilawah hanya beberapa ayat, shalat dhuha libur dulu, dan rapat organisasi absen saja. Teman-teman mengidentifikasi Anda sedang futur, sedang mengalami kemunduran ruhiyah dan penurunan spiritualitas. Lalu, Anda kebanjiran SMS motivasi dan tausiyah dari sana-sini. Anehnya, puluhan SMS dan tausiyah itu hanya sedikit atau tak membuat Anda berubah. Kaki tetap berat melangkah untuk menyambut berbagai amanah mulia itu.

Benarkah Anda sedang futur? Mungkin benar. Tetapi yang lebih penting penting adalah mengetahui penyebabnya. Tanpa tahu penyebabnya, Anda tak akan tahu cara mengatasinya.

Jangan-jangan, Anda hanya kekurangan zat besi (anemia) saja. Jika ini segera Anda sadari, sebelum teman-teman memberondong Anda dengan SMS indah dan tausiyah, Anda telah bangkit ceria dan menyapa mereka.

Mari kita hitung, manakah yang lebih banyak kita rasakan, ketika pagi tiba. Pagi adalah awal sebuah hari, biasanya kualitas hari kita akan ditentukan oleh kondisi kita di pagi hari. Jika setelah bangun tidur Anda merasakan tubuh yang segar, dan pikiran yang fresh, maka Anda akan siap mengisi hari dengan aktifitas yang penuh manfaat. Menyelesaikan semua amanah yang diemban tanpa keluhan. Selalu siap berlama-lama menjadi relawan di daerah bencana.

Kesegaran tubuh di pagi hari sangat tergantung pada kualitas tidur dan asupan nutrisi di hari sebelumnya. Tidur yang berkualitas akan membuat badan kembali segar, namun bukan berarti harus memperbanyak jam tidur. Asupan nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pun sangat menentukan kesegaran tubuh di pagi hari. Ada 5 zat gizi yang harus diterima tubuh dalam jumlah yang sesuai kebutuhan. Kelima zat gizi tersebut adalah protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral Jika tubuh kekurangan kelima zat gizi yang seharusnya diterima tubuh, maka akan berdampak pada defisiensi atau kekurangan zat gizi. Bahkan bisa jadi terkena defisiensi beberapa zat gizi seperti kurang gizi (akibat kekurangan kalori dan protein) dan anemia gizi besi (kekurangan Fe atau zat besi).

Bayangkan, Anda adalah relawan Merapi yang harus mendampingi para pengungsi. Atau aktifis dakwah sekolah / kampus yang sedang memimpin rapat penting, atau juga seorang panitia tabligh akbar yang sedang menjemput pembicara, tiba–tiba saja pingsan. Tubuh lemah dan tidak kuat melanjutkan amanah. Semua aktifitas itu harus dihentikan dan Anda harus bad-rest. Di-cancel-lah beberapa agenda penting. Setelah diperiksakan, Anda mengalami Anemia Gizi Besi (AGB), juga memiliki status gizi yang kurang alias kurang gizi.

Penyebab utama anemia adalah kurangnya zat besi dalam tubuh. Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa dikarenakan kurang asupan makan sumber zat besi, bisa pula karena penyakit seperti malaria, infeksi penyakit karena cacing, dan gangguan patologis.

Tanda yang sangat mudah dikenali jika terkena anemia adalah 5 L : Lemah, Letih, Lesu, Loyo dan Lunglai. Seolah tubuh sangat berat untuk digerakan, berkunang-kunang, dan sulit berkonsentrasi. Hal ini sangat terasa jika berubah posisi, ketika jongkok kemudian Anda berdiri, atau ketika beranjak dari tempat tidur.

Anemia lebih banyak diderita oleh wanita karena wanita mengalami masa haid setiap bulannya. Fe pun hilang bersamaan keluarnya darah haid. Sehingga pengeluaran zat besi ini harus diimbangi dengan asupan makanan sumber Fe, dan suplemen pil zat besi. Selain itu asupan vitamin C harus dupenuhi karena mendukung penyerapan zat besi. Bahan makanan yang merupakan sumber Fe adalah sumber protein hewani seperti hati daging sapi, dan daging kambing. Sayuran berwarna hijau seperti bayam hijau, bayam merah, dan daun singkong.

Jujur saja kita akui bahwa para aktivis jarang yang memperhatikan makanannya. Pagi-pagi pergi tak sempat sarapan. Siang makan dengan asupan seadanya, dan malam menyantap mie instan tanpa hijauan atau daging.

Anda perlu mengevaluasi kembali kebiasaan makan selama ini karena ini sangat mempengaruhi kesehatan tubuh. Makan tidak hanya sekedar ingin makan dan tidak sekedar kenyang. Diperlukan kecerdasan untuk memilih makanan, mempertimbangkan manfaat dan dampak positifnya. Pola makan sehat dan memakan makanan sehat harus menjadi kebiasaan para aktifis dakwah. Amanah yang diemban tidak hanya untuk sekarang dan esok hari, namun sampai ajal menjelang.

Bagi seorang ahkwat atau ummahat, makanan tidak hanya untuk sekedar sehat tapi juga untuk kecantikan dirinya. Kulit yang halus, mata bersinar sertaa otak yang cerdas dapat dimulai dari makanan. Fungsi lain yang tidak kalah penting adalah menyiapkan diri untuk menghadapi kehamilan. Bayi sehat hanya akan berasal dari rahim yang kuat dan sehat. Begitu juga dengan ASI yang berkualitas, akan mengalir dari tubuh Ibu yang memiliki status gizi normal, berperilaku sehat, penyabar dan qanaah. Semua itu hanya bisa terwujud jika Anda mempersiapkannya dari sekarang. Mulailah dari makanan sehat dan pola makan sehat. Jangan sampai kita futur, hanya gara-gara kurang Fe.


sumber : http://www.fimadani.com/anemia-si-biang-futur/

Makanan dan Waktu Makan Sang Aktifis

You are what you eat. Oh, benarkah?

Coba amati. Para peminum alkohol dan penenggak narkoba tidak ada yang wataknya waras 100 %. Benar tidak?. Masyarakat yang tinggal di pegunungan (lebih banyak makan sayuran dan buah) memiliki karakter berbeda dengan masyarakat pantai (menyantap makanan hewani lebih banyak). Orang Israel yang suka memakan babi itu brutal, berbeda dengan orang-orang Gaza yang menghindari babi. Anda bisa saja mendadak menjadi orang yang amat romantis ketika setiap sore makan cokelat.

Sekarang mari kita bandingkan perbedaan perilaku yang lebih nyata pada diri kita sendiri antara saat sedang rajin puasa, saat sedang diet, dan saat bebas makan apapun. Hanya karena soal mengatur makan, kita dapat menjadi orang yang berbeda- beda, bukan?. Makanan dan pola makan mempengaruhi sifat kita.

Nah, Apakah hari ini Anda sarapan?

Dulu saya pernah berpikir, jangan – jangan soal sarapan juga dapat membentuk karakter, mempengaruhi ’akhlak’ dan ’idealisme’ kita setiap hari. Hipotesis ini akhirnya dijawab oleh suami : diakibatkan oleh tidak sarapan, ia (saat mahasiswa dulu) pernah melepaskan diri dari barisan demo di Bunderan UGM, menyelinap ke warung murah Kagama untuk mengisi perut. (waktu itu setiap jam 9 sampai 11-an di Kagama disediakan 500 porsi untuk mahasiswa yang kurang mampu, tidak tahu sekarang masih ada atau tidak). Seperti biasa, antrian makan mengular, dan ia mendapat jatah sepiring nasi ketika waktu sudah hampir dzuhur. Demo sudah bubar.

Bukankah ini adalah kisah tentang kalahnya idealisme, hanya gara-gara dari rumah (maksudnya dari kos) tidak sarapan?

Banyak aktivis lupa untuk sarapan di pagi hari. Makan siang pun terlewati karena menumpuknya tugas. Mungkin perut sudah lama membunyikan alarm-nya, alias keroncongan. Tubuh pun sudah memberikan sinyal kekurangan gula darah, dengan membuat tanda pusing tujuh ratus keliling. Pikiran pun tidak fokus dan Anda menjadi Mbak “Lola” alias Loading Lama atau Mbok “Sumi” (Suwe Mikire).

Makan bukanlah tujuan hidup kita. Tetapi jangan mengaku aktivis sejati deh, kalau untuk urusan makan saja Anda tidak beres. Bagaimana mungkin semua amanah akan diselesaikan dengan cerdas, kalau hak tubuh tidak dipenuhi. Untuk berfikir cerdas dan kretif, otak membutuhkan energi yang berasal dari glukosa. Glukosa diperoleh dari makanan yang kita makan. Setelah dirubah menjadi glukosa maka darah akan membawanya ke seluruh tubuh yang memerlukan misalnya otak, sistem saraf, jantung dan organ tubuh lainnya.

Otak tidak dapat menyimpan glukosa, sehingga harus dipasok terus menerus. Jika otak kekurangan glukosa, maka terjadilah gangguan pada fungsi otak. Maka jadilah Mbak ’Lola’. Segera penuhi kembali kekurangan glukosa darah dengan cara makan tepat waktu. Agar amanah dawah dapat diselesaikan dengan cerdas.

Waktu makan sehat para aktifis dawah, sebaiknya mengikuti pola sebagai berikut :

  • Makan pagi/ sarapan (pukul 06.00)
  • Snack pagi (10.00)
  • Makan siang (13.00)
  • Snack sore (16.00)
  • Makan malam (18.00)

Pada waktu pagi hari, kadar glukosa darah sudah menurun karena tidak memperoleh pasokan glukosa selama 11 jam. Kalau kita memulai aktifitas tanpa sarapan, maka kadar gula darah kita dalam keadaan rendah sehingga mengakibatkan lemas, letih, cepat lelah. Selain itu juga dapat menurunkan konsentrasi dan daya terima pembelajaran. Akibatnya, produktifitas akan menurun. Snack di antara dua jam makan akan membuat tubuh kita tidak kehabisan glukosa darah.

Selain pola makan sehat, jangan lupa memperhatikan jenis makanan yang dipilih. Jangan sampai salah pilih, dan salah makan. Makanan bergizi seimbang tetap akan membuat tubuh tetap sehat. Penuhi kebutuhan serat dan air putih agar terhindar dari konstipasi dan dehidrasi. Keanekaragaman makanan yang dipilih akan membuat asupan zat gizi yang diterima tubuh semakin lengkap. Tetaplah mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh, agar tidak terjadi obesitas dan kurang gizi.


sumber : http://www.fimadani.com/makanan-dan-waktu-makan-sang-aktifis/

6 Kebiasaan Yang Menguatkan Daya Ingat

Orang-orang berdaya ingat kuat memiliki beberapa kebiasaan yang tidak akan mereka lewatkan setiap harinya. Melatih kebiasaan itu mungkin bisa membuat Anda menjadi salah satu dari mereka yang berdaya ingat kuat.

Melindungi dan meningkatkan kemampuan otak sangatlah mudah. Cukup melatih beberapa kebiasaan kecil dan ubah pola hidup yang tidak baik. Otak akan tetap hidup bahkan meningkat kemampuannya jika terus dilatih dan digunakan.

Sebuah survei online dilakukan oleh para peneliti Australia terhadap 29.500 orang responden yang telah diseleksi dan termasuk kategori orang-orang yang memiliki daya ingat kuat.

Para responden sebelumya menjalani beberapa tes ingatan seperti mengingat kejadian-kejadian 1,5 sampai 20 tahun yang lalu, menghafal daftar belanja, mengingat wajah orang, nama-namanya serta pekerjaannya masing-masing.

Peneliti juga menganalisis pola hidup dan pola makannya sehari-hari. Akhirnya setelah melakukan beberapa analisis, para peneliti mengetahui dan menyimpulkan 6 kebiasaan orang-orang yang berdaya ingat kuat.

Dikutip dari Prevention, ini dia 6 kebiasaan sederhana mereka yang berdaya ingat kuat yang bisa Anda terapkan sehari-hari untuk meningkatkan kemampuan otak.

1. Menonton televisi tidak lebih dari satu jam setiap harinya.
Orang-orang berdaya ingat kuat jarang melihat tontonan-tontonan yang tidak terlalu penting, kecuali tontonan yang sifatnya mengedukasi. Mereka lebih sering membaca ketimbang menonton.

2. Mengkonsumsi ikan
Ikan merupakan sumber protein yang berfungsi meregenerasi sel-sel mati. Sel-sel otak pun harus terus diregenerasi. Beberapa jenis ikan seperti salmon dan sarden mengandung omega 3 yang sangat baik untuk perkembangan sel-sel otak dan kemampuan mengingat seseorang.

3. Menyilangkan dan menyambungkan data
Kemampuan otak akan terus meningkat ketika data yang masuk ke dalamnya terhubung satu sama lain. Dengan menghubung-hubungkan seperti itu, sebuah data akan tersimpan dan tertanam dalam otak lebih kuat lagi.

4. Membaca novel
Dengan membaca novel, otak akan dilatih berpikir dan menebak-nebak apa yang akan terjadi. Alur cerita novel yang berliku-liku akan membuat otak terus berpikir tapi dalam bentuk petualangan otak yang lebih menarik dan seru. Membayangkan kejadian yang ada di novel dan merasakannya mengalir dalam pikiran.

5. Meminum teh atau kopi
Teh dan kopi mengandung kafein yang bisa memacu kerja jantung dan otak untuk terus terjaga dan bekerja lebih baik lagi. Namun konsumsi yang berlebihan, terutama kopi bisa berakibat fatal. Minumlah dalam dosis yang sewajarnya. Teh biasa dikonsumsi oleh orang asia, sedangkan kopi oleh orang eropa.

6. Selalu membuat catatan dalam bentuk jurnal atau notes kecil
Data yang masuk ke otak kita tanpa tercatat mungkin saja menempel dan mungkin juga tidak. Namun jika data tersebut dicatat, maka kita dapat melihatnya kembali ketika lupa. Mencatat juga ternyata bisa meningkatkan kemampuan otak untuk menghafal hingga sampai 20 persen. Menuliskan cerita dalam sebuah blog misalnya.

Demikian ini merupakan kebiasaan-kebiasaan yang saya lakukan yang juga saya rangkum dari berbagai sumber. Akan lebih asik ketika Anda praktekkan untuk menghafal Al Quran.


sumber : http://www.fimadani.com/6-kebiasaan-yang-menguatkan-daya-ingat/

Perkuat Daya Tahan dengan Buah dan Sayur

Perubahan cuaca sering membuat daya tahan tubuh atau sistem imun tubuh kita melemah. Daya tahan tubuh adalah kemampuan fisik untuk menangkal semua jenis kuman yang akan masuk ke dalam tubuh.Jika daya tahan tubuh kita melemah, tubuh kita akan mudah terserang berbagai penyakit. Dari mulai flu, batuk, pilek, diare, sampai penyakit yang membutuhkan istirahat total seperti typus, hepatitis dan sebagainya. Bahkan bisa jadi penyakit langka seperti Guillain Barre Syndrome (GBS) pun menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya melemah.

Pada penyakit GBS, penderita akan mengalami serangkaian gejala yang menyerang saraf tepi secara mendadak. Pemicunya ialah peradangan (inflamasi). Akibatnya ia akan mengalami kelumpuhan mendadak yang memungkinkan berdampak kematian. Perawatan penderita GBS membutuhkan waktu berbulan – bulan dengan biaya yang tidak sedikit. Masih banyak penyakit lainnya yang dapat menyerang kita hanya gara- gara melemahnya sistem imun tubuh.

Namun jika daya tahan tubuh baik, tubuh akan selalu sehat. Daya tahan tubuh kita setiap waktu akan berubah- ubah, kadang kuat namun kadangkala melemah. Sebagai seorang aktifis dawah, kita dituntut untuk selalu sehat. Karena ternyata kewajiban dan amanah kita lebih banyak dari waktu yang tersedia. Tidak ada pilihan lain selain memiliki stamina yang selalu oke, serta pikiran dan hati yang fresh.

Salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita adalah dengan mengkonsumsi makanan bergizi, beraneka ragam dan seimbang. Selain itu Anda dapat juga memperbanyak mengkonsumsi bahan makanan yang bekerja secara spesifik meningkatkan sistem imun.

Bahan makanan tersebut adalah dari golongan buah dan sayur. Berikut ini adalah beberapa bahan makanan yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh:

Bahan makanan Kandungan
Golongan sayuran
Tomat Beta karoten, vitamin C, serta lycopene. Mengandung zat antkarsinogenik serta antioksidan.
Wortel Betakaroten, vitamin A, C, B1, B6 dan asam folat serta mineral potassium dan magnesium. Wortel pun mengandung serat.
Brokoli Kalsium pada brokoli sangat tinggi Vitamin A, C, Asam Pantotenat dan Asam Folat, Zat besi, Zink, Magnesium, Pospor dan Potassium, flavonid.
Bayam Vitamin C, betakaroten dan lutein. Paling kaya akan zat besi asam folat, kalium, kalsium, cholorofile, luthein.
Bokcoy (sawi Cina) Beta karoten, asam folat, vitamin C, kalium, chlorophyll, isothiocynates.
Golongan buah–buahan
Pisang Karbohidrat, magnesium, kalium. Fosfor, magnesium dan besi. Pro vitamnin A, vitamin B dan vitamin C.
Pepaya Betakaroten, vitamin C, crypthosanthin, dan caretinoid.
Jeruk Vitamin C, beta karoten, asam folat, vitamin C serta serat, beta chryptoxantine, hesperidins, limonene, zeaxantine.
Mangga Betakaroten, vitamin C, serat crypthoxantyne karotenoid
Jambu biji Kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada jambu biji kalium, lycopene.
Apel Pro vitamin A, vitamin C dan vitamin B, mkalsium , fosfor, magnesium, kalium, zat besi dan seng serta tannin.
Semangka Kalsium, fosfor, pro vitamin A dan vitamin B.
Strawberry Kalsium, fosfor, kalium, magnesium, seng, pro vitamin A, vitamin C dan vitamin B.
Belimbing Kalsium, fosfor, kalium dan zat besi, vitamin C, provitamin A dan vitamin B.
Melon Kalsium, fosfor, kalium, provitamin A, vitamin C.

Sayuran dan buah – buahan dapat dikonsumsi secara langsung baik dalam keadaan mentah atau dijadikan lalapan (untuk sayuran). Anda dapat juga mengkonsumsi buah dan sayur dengan cara dijus.

Pembuatan jus dapat mencampurkan buah dan sayur atau aneka buah yang anda sukai atau bisa juga dengan mencampurkan sumber zat gizi lainnya seperti menambahkan susu sapi, susu kedelai, yoghurt, madu, coklat dan aneka bahan makanan lainnya yang dapat membuat jus lebih lezat.

Jus buah campur merupakan alternatif terbaik untuk mendapatkan suplementasi zat gizi secara optimal untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara alami. Nah kini saatnya anda mengganti soft drink dengan jus buah agar daya tahan tubuh kita tetap kuat. Sehingga terhindar dari gangguan penyakit.


sumber : http://www.fimadani.com/perkuat-daya-tahan-dengan-buah-dan-sayur/

Hanya 28,7 Persen, Pemuda Muslim Shalat 5 Waktu

Kaum muda Muslim tidak tertarik dengan politik. Mereka juga tidak mempermasalahkan wanita untuk menjadi pemimpin. Demikian hasil survei mutakhir yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Goethe Institut, dan Friederich Naumann Foundation for Liberty (FNF). Mengambil sampel dari seluruh provinsi di Indonesia, survei ini menyimpulkan, hanya 28,6 persen responden mengaku tertarik dengan politik. Bahkan, sebanyak 48 persen responden memandang politik sebagai hal yang membosankan.

Pada saat yang sama, pemuda Muslim di Indonesia tidak mempermasalahkan perempuan menjadi pemimpin. “Ini sebuah kemajuan. Selama ini kaum perempuan terkadang tidak mendapat tempat sebagai pemimpin,” kata Direktur Urusan Publik LSI, Burhanuddin Muhtadi, saat menjelaskan hasil survei tersebut di Jakarta, Selasa (14/6).

Menurut dia, sekitar 72 persen responden (berusia 15-25 tahun) dari 1.496 sampel yang disurvei di seluruh provinsi di Indonesia menyatakan tidak masalah perempuan menjadi pemimpin. “Mereka tidak setuju dengan adanya pernyataan yang menyebutkan bahwa perempuan tidak bisa menjadi pemimpin yang baik.” Pemuda Muslim di Tanah Air, lanjut Muhtadi, juga sangat menekankan nilai-nilai dan perilaku Islami. Bagi mereka, agama menjadi aset sosio-psikologis untuk menghadapi perubahan pada masyarakat.

Agama menjadi identitas dan pedoman penting dalam kehidupan mereka. Dari 1.496 responden, lebih dari 90 persen responden mengatakan, kepercayaan kepada Tuhan adalah sesuatu yang penting. Penolakan mereka terhadap hal-hal yang haram cukup tinggi. Sebanyak 96,2 persen menolak seks sebelum menikah dan 88,7 persen menolak mengonsumsi alkohol.

Namun, lanjut Burhanudin, praktik ritual mereka tidak sekokoh identitas pribadi, sosial, dan keluarga yang menjalaninya. Apabila praktik agama dijalankan dengan tingkat kontrol sosial tinggi, praktik agama semakin sering mereka laksanakan. Sebaliknya, jika ritual itu dilaksanakan dengan kontrol sosial rendah, praktik tersebut akan rendah pula. Sekadar contoh, kata Burhanudin, dalam survei ditemukan hanya 28,7 persen responden yang mengaku shalat wajib lima waktu sehari.

Sebanyak 39,7 persen responden mengatakan kadang-kadang shalat. Hasil ini berbeda dengan ritual dengan tingkat kontrol sosial tinggi seperti puasa Ramadhan. Sebanyak 59,6 persen menyatakan selalu berpuasa Ramadhan.

Menurutnya, terdapat ketidaksesuaian antara identitas dan perilaku. Cara pandang dan identitas saleh belum tentu menggambarkan perilaku kesalehan. Hal ini yang penting menjadi koreksi ke depan. Pembinaan umat terutama kalangan muda tidak boleh hanya menekankan aspek teori. Tetapi, pengamalan dan praktik ajaran itu juga tak dapat diabaikan. (rep/ant)


sumber : http://www.fimadani.com/hanya-287-persen-pemuda-muslim-shalat-5-waktu/

Sudahkah Kita Memuliakan Orang Tua?

Sahabat, ada satu hal yang mungkin sering terlupakan dalam episode kehidupan kita, yaitu keberkahan, kesuksesan, kebahagiaan itu datang dari ridha Ayah dan Ibu kita.

“Keridhaan Allah adalah keridhaan orangtua dan kemurkaan Allah adalah kemurkaan orangtua.” (Hadis riwayat Tirmizi)

Saat ini mungkin Anda sedang duduk dihadapan layar monitor notebook atau PC Anda, kedua bola mata Anda sedang menelusuri susunan baris demi baris tulisan ini. Sambil Anda terus merasakan kenyamanan tempat duduk Anda, saya ingin mengajak Anda untuk mengenang jasa kedua orang tua kita sejak kita masih dalam kandungan hingga saat ini, kita bisa mengerti dan menikmati ragam teknologi untuk terus meningkatkan kualitas hidup kita.

Dimana orang tua kita saat ini?

Apa kira kira yang sedang mereka lakukan?

Apa ya yang sedang mereka pikirkan sekarang?

Kapan terakhir kali kita mendo’akan mereka dengan ikhlas dan ketulusan hati terdalam?

Dan masih banyak lagi pertanyaan lain yang penting untuk kita jawab dalam hati kita,agar kebaikan dan cinta mereka selalu hidup dalam jiwa kita.

Ayah dan Ibu kita adalah orang-orang yang mulia, bahkan Allah SWT menempatkan mereka pada urutan keutamaan yang tinggi setelah penghambaan kepada-Nya.

“Dan Tuhanmu telah menetapkan keputusan, supaya kamu jangan menyembah kecuali kepada-Nya saja dan juga berbakti terhadap ibu bapa. Jika salah seorang di antaranya atau keduanya sudah lanjut usia, jangan menolak permintaan mereka secara kasar, namun ucapkanlah terhadap mereka perkataan yang sopan santun.” (QS Al-Isra’, ayat 23)

Demikianlah Allah memerintahkan kepada kita agar selalu berbakti kepada kedua orang tua kita. Lebih dari 40 minggu ibu kita membawa kita dalam kandungan beliau, berjalan terasa berat, tidur tak nyaman, sekujur tubuh sering terasa sakit karena menahan nyeri. Namun semua dilalui dengan penuh keikhlasan.

“Dan Kami telah mengamanatkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah semakin bertambah lemah juga Maksudnya, derita payah waktu mengandung bukan semakin berkurang, malah sebaliknya semakin bertambah, sebab beban kandungan semakin lama semakin membesar dan memberat., sampai masa penyapihan bayinya dalam umur dua tahun. Karena itu, bersyukurlah kepada-Ku dan taat kepada kedua orang tuamu, karena kepadakulah tempat kembalimu.” (QS. Luqman : 14)

Pada hari kelahiran kita, ibu yang berdarah-darah sangat siap mengikhlaskan nafas terakhirnya jika memang harus ada yang meninggal dunia, demi hadirnya seorang buah hati. Tiada harapan lain dalam hati beliau kecuali kelak bayi yang lahir ini menjadi anak yang shalih dan shalihah.

Kita lahir tanpa daya. Saat tubuh kita kedinginan, ibu yang memeluk dan memberi kehangatan cintanya. Saat tengah malam tiba tiba kita terbangun, tak tahu apa yang kita rasakan, apakah lapar, mengantuk, ingin buang air, dan lain sebagainya, kita hanya bisa menangis, namun ibu sangat mengerti apa yang sedang kita butuhkan. Dalam kantuknya ibu tetap rela bangun dan terjaga melayani semua kebutuhan kita. Tidak jarang beliau nyaris tak bisa memejamkan mata dengan nyaman di malam hari.

Tak cukup sampai disitu, semakin hari kita semakin tumbuh bersamaan dengan bertambahnya usia, justru bukan mengurangi beban beliau. Namun ternyata masa kecil kita sangat menyusahkan beliau.

Saat masa-masa awal belajar berjalan, berulang kali kita mencoba berdiri dan jatuh kembali, bangun dan jatuh lagi. Siapa motivator terbaik kita saat itu hingga kita bisa berjalan sempurna hari ini, bahkan kita bisa berlari cepat? Ternyata ibu dan ayah lah yang dengan sabar melatih kita, mulai dari cara berjalan, mengenakan dan melepas pakaian, menyuap makanan kedalam mulut, juga melatih kita dengan sabar mengenali satu persatu makna kata kata.

Saat kita sekolah tidak jarang diantara kedua orang tua kita yang menekan kebutuhan mereka, dan adapula yang sampai mengurangi jatah makan mereka, hanya karena ingin kita bisa sekolah, agar kita bisa membeli buku, agar kita bisa berganti sepatu dan baju, agar kita bisa juga membeli jajan seperti teman teman kita.

Jika hari ini kita merasa hidup kita bermanfaat, kita bisa tersenyum dan tertawa maka sungguh semua ini tak mungkin tanpa peran ibu dan ayah kita.

Hari ini cerita berubah, kini kita telah dewasa, ada diantara kita yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Dan mereka tak lagi muda, ayah ibu kita kini semakin renta, kulit mereka semakin berkerut, mata mereka perlahan menjadi kurang awas, kemampuan mereka semakin lemah.

Kenangan apa yang hadir dalam ingatan kita sekarang? Dari sekian banyak kebaikan mereka, mana yang paling kuat dalam ingatan kita? Atau mungkin kekurangan mereka yang justru kita ingat ingat, cara mendidik mereka yang sering kita kritik, dengan mengatakan bahwa cara mereka kuno, kolot dan seterusnya? Atau mungkin ada dendam kemarahan yang belum terselesaikan dengan Ayah Ibu kita?

Apapun itu selama emosi negatif yang masih kita bawa sesungguhnya tidak akan mengundang keberkahan dari Allah untuk kehidupan kita.

Mari menyusun kembali langkah langkah sukses kita dengan memaafkan mereka jika ada kesalahan mereka yang masih membekas di hati kita. Ketidak setujuan kita pada perkataan dan sikap Ayah Ibu janganlah menjadikan kita lupa berbuat baik pada mereka. Seburuk apapun orang tua kita, sejelek apapun perilaku mereka kepada kita, tetap saja mereka orangtua kita yang wajib kita hormati. Sudah selayaknya kita melatih diri untuk menghancurkan gunung ego dalam diri kita dengan senantiasa berkata dan berprilaku baik pada mereka. Janganlah dendam dan emosi negatif yang merusak kehormatan kita pada mereka yang sungguh sangat mulia.

Semoga dengan niatan berbakti kepada kedua orang tua kita, Allah akan lapangkan semua urusan kita, Allah terangi hari hari kita dengan cahaya-Nya. Dah kesuksesan penuh berkah semakin mudah untuk digapai dengan dukungan doa tulus ikhlas dari kedua orang tua kita.


Sumber : http://www.fimadani.com/sudahkah-kita-memuliakan-orang-tua/

Sabtu, 25 Juni 2011

Stop Free Sex...!!!


Demi suatu kepastian !
Demi puluhan tahun kedepan !
Demi janin-janin yang dibunuh sebelum sempat mengenal dunia !
Demi anak-anak yang lahir tanpa ayah !
Demi anak-anak bertanya "ibu, siapa ayahku?"
Demi anak-anak yang dikutuk kehadirannya !
Demi wanita-wanita yang menjadi budak nafsu lelaki !
Demi wanita-wanita yang menuntut tanggung jawab !
Demi wanita-wanita yang menangis !
Demi penyakit HIV yang makin meluas !
Demi tanggung jawab yang tidak dipenuhi !
Demi akal yang mengendalikan nafsu !

Demi martabatmu sebagai manusia…
Stop Free Sex !!!

(karya seorang mahasiswa FKUB yang admin tidak tahu siapa, semoga menjadi ladang pahala. Amin)

Dakwah Sekolah Kita Kembali ke Masa Silam, Menanti Kebangkitan atau Kehancuran?

Islamedia - Berbicara tentang dakwah thulabiy, maka mau tidak mau kita akan bicara tentang dakwah kampus dan dakwah sekolah karena memang dua segementasi ini yang menjadi fokus dari dakwah thulabiy kita, selain dakwah dibidang kepemudaan lainnya.

Belakangan ini di televisi kembali marak diberitakan mengenai tindak kriminalitas yang dilakukan oleh pelajar seperti; tawuran yang kerap terjadi khusunya di wilyah ibukota, pencurian dari mulai barang elektronik seperti telepon genggam hingga kendaraan bermotor yang melibatkan atau dilakukan oleh pelajar, dan yang paling mengagetkan ialah jumlah tindakan asusila yang dilakukan pelajar kini mengalami peningkatan pesat. Berita-berita tersebut belum pula ditambah dengan semakin tidak terkendalinya penggunaan narkoba di kalangan pelajar yang sejak lama telah lebih dulu menghiasai layar televisi kita, bahkan kini pelajar bukan lagi menjadi korban dari peredaran narkoba, melainkan menjadi pengedar barang haram tersebut.

Saudaraku, berita- berita tersebut seakan mengantarkan kita kepada masa-masa silam yakni di sekitar tahun 1996 sampai awal tahun 2000-an, dimana saat itu berita-berita sebagaimana disebutkan diatas di televise maupun surat kabar seolah menjadi berita yang telah lumrah untuk disajikan setiap harinya.

Saudaraku, inilah sebuah realita yang harus kita hadapi. Bercerita seorang teman yang juga seorang pengelola dakwah sekolah, dimana dimasa “kejayaannya” dulu sekolahnya terkenal sebagai lumbung ADS, bahkan merupakan sekolah yang pertama kali berhasil menjadikan Mentoring Project sebagai program sekolah yang wajib diikuti oleh seluruh siswa disekolahnya. Ada seorang alumni non-ADS yang datang dan berbincang dengan teman tersebut disekolahnya dan berkata “sekarang ROHIS SMA kita sudah nggak aktif lagi ya?” belum sempat menjawab, alumni yang non-ADS tersebut menyambung perkataannya “Kelihatan, yang pake jilbab lebih sedikit daripada dulu”. Sepenggal pembicaraan diatas juga mengingatkan penulis dengan kisah yang penulis alami sendiri. Belum lama ini, penulis diminta mengisi sebuah acara pelatihan pelajar [Dauroh] dengan lingkup satu wilayah kota yang pesertanya merupakan perwakilan dari beberapa SMA/K diwilayah kota tersebut. Sebuah semangat yang membuncah didada penulis pun muncul karena memang sudah agak lama tidak mengisi acara dauroh SMA apalagi dengan lingkup sebesar itu. Namun, semanagat itu agak menurun ketika mengetahui bahwa jumlah pesertanya hanya kurangdari 30 orang ikhwan dan akhwat, padahal lingkup acara tersebut adalah SMA/K sewilayah kota. Dengan sedikit menghibur diri penulis pun meyakinkan kepada peserta bahwa mereka adalah orang-orang terbaik yang Allah pilih untuk hadir mewakili teman-temannya yang lain.

Dalam beberapa kesempatan pertemuan antar pengelola dakwah sekolah, nampaknya semua mengeluhkan hal yang sama mengenai kelesuan dakwah di sekolah masing-masing. Bahkan sangat mencengangkan, ketika diketahui bahwa aktifitas dakwah sekolah bahkan sudah berhenti sama sekali dari beberapa sekolah.

Padahal, ketika awal dakwah sekolah digencarkan diawal tahun 2000, dakwah sekolah pernah mencatatkan prestasi luar biasa dengan mampu menekan angka tawuran pelajar, bahkan membuat berita-berita negatif yang melibatkan pelajar benar-benar hilang dari peredaran berita sekitar 10 tahun lamanya. Dengan pencapaian tersebut, keberadaan dakwah sekolah pun saat itu mendapat apresiasi yang luar biasa dari birokrasi sekolah maupun instansi pemerintah terkait. Masih hangat dalam benak kita nama “IQRO Club” yang saat itu menjadi lokomotif perentas dakwah di banyak sekolah diwilayah Jakarta dan sekitarnya. Kemudian dari sana tumbuh suburlah organisasi ROHIS [Rohani Islam] di sekolah-sekolah yang kemudian diikuti dengan munculnya kegiatan mentoring sebagai sarana perekrutan dan pembinaan para aktivis dakwah sekolah [ADS] yang kelak akan menjadi kader-kader dakwah di kampus maupun di masyarakat. Boleh jadi kita adalah para ADS tersebut yang kini insya Allah tetap istiqomah sebagai ADS, namun bukan lagi “Aktivis Dakwah Sekolah” melainkan “Aktivis Dakwah Selamanya”. Dalam lingkup yang lebih luas, muncullah beberapa organisasi dakwah pelajar yang begitu eksis menggiatkan dakwah sekolah mulai dari skala wilayah kecamatan, kota, bahkan ada yang berskala nasional.

Lantas kemanakah pencapaian prestasi-pretasi gemilang tersebut sekarang, apakah benar bahwa dunia pelajar kita kini telah kembali mengulang masa lalunya yang kelam?.

Saudaraku, hanya kepedulian Kita-lah yang dapat menjawabnya, para ADS [Aktivis Dakwah Sekolah] yang kini telah menjelma menjadi “Aktivis Dakwah Selamanya”, insya Allah.

sumber : http://ksrdki.blogspot.com/2011/04/dakwah-sekolah-kita-kembali-ke-masa.html

Kebiasaan Yang Dapat Merusak Otak

Berikut ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak otak. Artikel ini saya dapat dari email seorang rekan di Riyadh, KSA yang berjudul “al-Aadaat allatii tudammirud Dimaagh” (Habits That Destroy The Brain). Dikarenakam isinya cukup menarik dan bermanfaat, maka saya sharing di sini. Semoga bisa bermanfaat

1. No Breakfast

Tidak Sarapan/’Adamul Ifthaar

Orang yang tidak sarapan akan menyebabkan tingkat gula darah yang rendah. Hal ini akan menyebabkan asupan nutrisi yang kurang memadai bagi otak sehingga menyebabkan penurunan fungsi otak (Brain Degeneration)

2. Overeating

Makan berlebihan/al-Akluz Zaa’id akan menyebabkan pengerasan arteri otak, yang dapat menyebakan penurunan kekuatan mental.

3. Smoking

Merokok/at-Tadkhin dapat menyebabkan pengerutan otak multiple yang bisa menyebabkan gangguan Alzheimer.

4. High Sugar Consumption

Mengonsumsi gula secara berlebihan/as-Sukrol ‘Aali dapat menyebabkan gangguan absorbsi protein dan nutrisi sehingga menyebabkan malnutrisi yang berhubungan dengan perkembangan otak.

5. Air Pollution

Pencemaran udara/Talawwutsul Hawa’

Otak kita adalah pengkonsumsi oksigen terbesar di tubuh kita. Menghirup udara terpolusi dapat menurunkan suplai oksigen ke otak, sehingga menyebabkan penurunan fungsi efisiensi otak.

6. Sleep Deprivation

Kurang tidur/Qillatun Naum

Tidur akan membantu otak untuk beristirahat. Kurang tidur yang berkepanjangan akan mempercepat kematian sel otak.

7. Head covered while sleeping

Menutup wajah ketika tidur/Taghtiyatul wajh atsna’in naum dapat menyebabkan peningkatan kadar karbondioksida dan menurunkan kadar oksigen yang dapat memberikan efek kerusakan otak.

8. Working your brain During illness

Berfikir keras pada saat sakit/Izhaaqud Dimaagh bil ‘amal atsna’il maradh

Bekerja keras atau belajar pada saat sakit dapat menurunkan efektivitas fungsi otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak.

9. Lacking in stimulating thoughts

Jarang merangsang fikiran/Qillatul Afkaar al-Muhfazah

Berfikir adalah cara terbaik untuk melatih otak kita, jarang merangsang fungsi otak dapat menyebabkan penyusutan otak.

10. Talking Rarely

Jarang bicara/nadiratul kalaam

Perbincangan intelektual dapat mendukung efisiensi kerja otak.


[Moch. Rachdie Pratama (Abu Salma)]

Sabtu, 23 April 2011

Facebook Bisa Bikin Remaja Depresi


Hidayatullah.com--Sejumlah dokter ternama di Amerika Serikat memperingatkan bahwa situs jejaring sosial seperti Facebook bisa berakibat buruk terhadap remaja, terutama bagi mereka yang memiliki perasaan rendah diri.

Hal ini dikarenakan mereka banyak melihat gambar-gambar yang menyenangkan milik orang lain, sementara dirinya tidak memiliki hal yang serupa, atau tidak mengalami suasana indah dan menyenangkan seperti yang ditampilkan dalam foto-foto milik kawannya.

Menurut Dr. Gwenn O'Keeffe, penulis panduan penggunaan media sosial Akademi Pediatrik Amerika, keadaan yang demikian itu bahkan lebih buruk daripada duduk sendirian tanpa teman di kantin sekolah atau menghadapi situasi buruk dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Di media semacam Facebook, remaja hanya melihat foto-foto indah dan menyenangkan milik temannya, tanpa mengetahui latar belakang yang sebenarnya dari situasi tersebut. Para remaja tidak bisa melihat dan mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Mereka hanya bisa membaca teks, tanpa bisa melihat ekspresi wajah, bahasa tubuh atau intonasi suara temannya yang mendukung konteks situasi tertentu.

Dinding pesan yang ada di Facebook juga kerap digunakan untuk menampilkan pesan buruk dan sumpah-serapah yang ditujukan kepada orang tertentu. Para remaja riskan mendapat celaan, hinaan, bahkan pelecehan secara terbuka, yang langsung dapat diketahui oleh semua teman-temannya. Informasi buruk tentang seseorang yang belum tentu benar bisa tersebar dengan cepat, sehingga sangat merugikan bagi orang yang terkena.

Contoh dampak buruk Facebook bagi remaja yang paling fatal adalah seperti yang menimpa seorang remaja berusia 15 tahun asal Massachusetts, Amerika Serikat, tahun lalu. Remaja putri itu melakukan bunuh diri setelah mendapatkan olok-olok dan pelecehan secara terbuka yang dilakukan oleh temannya di Facebook.

Facebook telah menjadi tempat mangkal remaja, kata O'Keeffe. Untuk itu orangtua harus mengawasi putra-putri mereka yang menggunakan berbaga fasilitas online di internet.*

Rabu, 06 April 2011

Yang Mau Pacaran., Baca Dulu Nih.. Seru Abiesz...

Apakah perwujudan cinta itu hanya berarti kasmaran saja? Hmm…menurut salah seorang peneliti, cinta itu bisa berarti banyak, dan salah satunya memang bisa diartikan kasmaran dan kasih terhadap lawan jenis. Karena perasaan senang terhadap lawan jenis itu merupakan fitrah, berarti sah-sah aja dong, namun apakah sarananya harus pacaran?

Sarana yang terbaik adalah simpan rasa itu, tata dengan rapi dan ekspresikan dengan cara yang halal, yaitu menikah. Ehem…
Senang sama lawan jenis, boleh gak ya? Bukankah itu fitrah!
Ehm, siapa yang bilang nggak boleh? Tapi apakah sarananya harus pacaran?

EMOSI CINTA

Menurut para peneliti, yang dimuat Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence, CINTA ADALAH SALAH SATU EMOSI YANG ADA PADA MANUSIA. Emosi cinta ini mengandung beberapa emosi lain seperti: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran dan kasih.
Nah, dari emosi-emosi turunannya itu, jelas terlihat kalo PERWUJUDAN CINTA LEBIH LUAS SIFATNYA, BUKAN SEKEDAR KASMARAN SAJA. Persahabatan, penerimaan, kebaikan hati dsb bisa kita ekspresikan tanpa harus pacaran.
Tapikan, seorang laki-laki butuh perempuan, dan juga sebaliknya? Glek! (*smile*)
Jawabannya, memang iya sih! Namun, apakah lantas karena butuh itu kita jadi menerobos garis batas yang telah diatur Allah untuk menjaga kita?

WAJAR SAJA

Yap, wajar saja kalo kita senang dengan lawan jenis. Fitrah, betul itu! Tapi FITRAH BUKAN BERARTI HARUS DITURUTI SEHINGGA TAK TERKONTROL. KITA HARUS TETAP MENJAGA FITRAH AGAR TETAP MURNI DAN TAK TERKOTORI DENGAN NAFSU SESAAT. Cinta itu sendiri terbagi menjadi dua:

1. Cinta yang Syar’i
Cinta yang syar’i dasarnya adalah iman. Buka deh Q.S. 3:15, 52: 21 dan 3: 170.
2. Cinta yang Tidak Syar’i.

Sedangkan cinta yang tidak syar’i dasarnya adalah syahwat. Untuk yang ini silakan dibuka Q.S. 3:14, 80: 34-37, dan 43:67.

Kalau di stiker-stiker kamu sering baca: Cinta Allah, Rasul, dan jihad fi sabilillah, itu benar adanya. Urutan itulah yang utama. ALLAH MEMBENARKAN CINTA YANG SIFATNYA SYAHWATI seperti di Q.S. 3:14 (wanita/pria, anak, harta benda, dsb), SEBAB KECINTAAN YANG SIFATNYA SYAHWAT INI ADALAH TABIAT MANUSIA. Nah, KECINTAAN INILAH YANG PERLU DIKENDALIKAN.
Gimana cara mengendalikannya?

JAGALAH HATI

Ingat kisah Fatimah ra, putri Rasulullah saw? Setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra, Fatimah mengaku pernah menyukai seorang laki-laki. Ketika ditanya Ali, siapa laki-laki itu, Fatimah menjawab lelaki itu sebenarnya Ali sendiri (ehem!).

Bisa ditarik kesimpulan, sebenarnya sudah ada bibit cinta pada diri Fatimah terhadap Ali, tapi toh beliau nggak lantas jadi kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan suka-suka gue. Beliau simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan mengekspresikan saat memang sudah
halal untuk diekspresikan, yaitu saat telah menikah.

Aduh, jauh banget ya? Nggak juga kok, karena itulah kendalinya. Kalau belum siap menikah? Ya, jangan main api. Lebih baik ‘main air’ saja biar sejuk. Gimana ‘main air’-nya?

1. Jaga pergaulan. Bukan berarti ngggak boleh gaul sama cowok, tapi JAGA PANDANGAN (bukan berarti nunduk terus)
2. Kalau menyukai lawan jenis, CUKUP SAMPAI TAHAP SIMPATI. Jaga hati. Kalau nggak tahan, jauhi diri dari orang yang kita sukai. Banyak-banyak puasa.
3. Banyak ikut kegiatan buat mengalihkan diri. Kurangi interaksi yang kurang jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat, di setiap tempat kita pasti selalu bertemu dengan lawan jenis. Jadi SOLUSI UTAMA MEMANG MENJAGA DIRI.
4. Banyakin teman (yang sejenis lho) dan cobalah untuk terbuka dengan teman itu. Jadi kamu nggak merasa kesepian. Cuma AKAL-AKALAN SI SETAN KOK KALO KAMU MERASA PUNYA TEMAN COWOK LEBIH ENAK DARIPADA TEMEN CEWEK ATAU SEBALIKNYA. Ngibul tuh si setan!
5. Masih nggak kuat dan tetap ingin pacaran? Ya silakan saja. Tapi tanggung resikonya (kamu-kan sudah baligh). Harap diketahui, API NERAKA ITU PANAS, MESKI DI MUSIM HUJAN. DOSA BESAR ITU AWALNYA DARI KUMPULAN DOSA KECIL. Nah lho!
"Barang yang mahal adalah yg selalu terjaga...
Dijaga, dan dipertahankan...
contohnya : Perhiasan/berlian,, dia akan semakin mahal jika bersih, terawat,,
Tapi kalo sudah rusak, dekil and the kumel,, pasti jadi turun harga nya,...

Begitu juga dengan Kita..."

So,,, mau jadi yg mahal apa murah?

Trus kalo Pacaran Untung dan Rugi nya apaan menuru lho?

banyakan rugi apa untung nya?
KERUGIAN ---> Susah mikir pelajaran, konsentrasi keganggu, belajar ga konsen, pulsa abis, jd susah main..dll

Jadi Islam sangat memperhatikan bgt tentang hubungan lawan jenis...
biar ga sampai kebablasan...

Coba aja kalo ga ada batasan dlm hubungan lawan jenis,, pasti ada suatu rasa2 gitu dah terhadap lawn jenis... dari pandangan,, sampai nanti yg lebih bahaya lagi...

Tapi kalo dah jadi suami istri gakpapa... dibolehin...

Dari pada kita ke jeblos dalam penyesalan di akhir,, mending kita menahan sejak sekarang tentang pacaran itu... kita kan masi pelajar... masih mikiran belajar dulu..

http://ksrdki.blogspot.com/2010/11/yg-mau-pacaran-baca-dulu-nih-seru.html

Minggu, 13 Februari 2011

Wooow... Membaca Al-Qur'an Dapat Mencerdaskan Otak!!

Menurut hasil, penelitian ternyata membaca Al Qur’an sehabis maghrib dan sesudah subuh itu dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80 % , karena di sana ada pergantian dari siang ke malam dan dari malam kesiang hari di samping itu ada tiga aktifitas
sekaligus , membaca , melihat dan mendengar .

“Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Alquran sambil melihat kepada mushaf”. Selanjutnya ia berkata,… “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Alqur’an”. Ungkap Dr. Al Qadhi.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya, ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men dengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an.

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.

Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204). Dan, “Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tentram” (Q.S. 13: 28).

sumber: http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=66317

Sabtu, 12 Februari 2011

Valentine's Day? Mestikah?

Tanggal 14 Februari, emang hari apa?

Ada yg tau ga? Saya taunya 14 Februari 2011 itu hari SENIN...

Tapi ada yg punya tradisi lain nih...



Emang hampir seluruh negeri, ada tradisi tukar menukar guling eh salah ding..., gula-gula, bunga, cokelat, dan hadiah atas nama hari Valentine. Gak hanya itu lho, remaja di negeri kita juga saling nyatakan cinta, bikin puisi yang romantis, dan lagu yang menyentuh hati demi sang pujaan hati. Ngomongin soal lagu yang menyentuh, tahu kan contohnya? Yup bener, lagu Indonesia Raya. Hehehe. Udah deh, jangan diterusin lagi. Cukup situ aja. Nanti mikir yang enggak-enggak. Memang sih, masih banyak lagi hal lain yang dilakukan pas hari itu, apalagi buat yang punya gebetan, atau lagi bikin rencana counter attack untuk nge-gol-in ungkapan rasa hati, yang selama ini telah terpendam jauh di lubuk sanubari. Glodak...

Tapi udah ah, bikin boros tulisan. Hehe. By the way, tahukah kita siapa Mas Valentine ini? Ada gak sih hubungannya ama pembalap Valentino Rosi? Atau jangan-jangan dia saudaraan ama Tukul Arwana. Hus... ngawur banget tuh. Ya enggaklah. Sobat, memang sih, konon sejarah Valentine ini penuh misteri. Identik ama Kolor Ijo..penuh misteri juga. Hehe. En, hal ini membuat diri kita memiliki pertanyaan besar, kenapa sih banyak remaja yang ngerayain hal ini? Tentunya berbagai sejarah dan sebab musabab Valentine’s Day, bakal kita kupas kulitnya. Yuk, saatnya kita telanjangi si Valentine, eit...sejarah Valentine.

Valentine dan Pernak-perniknya (Sejarah Valentine Tau Gak?)

Sobat, sejarah tentang siapa tuh Valentine dan orang-orang di sekelilingnya memang sedikit banget diungkap. Tapi yang pasti, dilihat dari namanya aja, kita ngerti lho kalo dia bukan seorang muslim. Kecuali kalo namanya Abdullah, Ahmad, atau Rosyid hehe...nah pembahasannya kalo yang ini lain lagi. Paling tidak, berdasar info yang kita sidik, menurut Gereja Agama Katolik ada sedikitnya tiga sejarah yang berbeda soal latar belakang si Valentine atau Valentinus ini.

Legenda pertama nyebutin kalo Valentine adalah seorang pendeta yang melayani Claudius II pada abad ketiga di Roma. Pada suatu saat, Kaisar Claudius II menetapkan wamil buat pemuda yang gak punya istri, dan gak sah, bila ada orang yang menikah pada saat wamil itu. Sst..ngerti gak apa itu wamil, bukan wanita hamil lho ya. Yup, wamil tuh wajib militer. Nah, si Valentine nentang keputusan Kaisar dan tetap melaksanakan perkawinan bagi sepasang muda-mudi saat itu secara rahasia. Saat perbuatan Valentine diketahui Claudius, maka dia murka dan menetapkan hukuman mati bagi pendeta Valentine.

Legenda lain menyatakan bahwa Valentine mungkin telah dibunuh karena mencoba membantu beberapa penganut Kristen yang melarikan diri dari Penjara Roma, karena penjara tersebut ga manusiawi. Mereka sering dipukuli dan disiksa.

Legenda yang ketiga nyebutin kalo Valentine sendirilah yang pertama kali mengirim kartu ucapan kasih sayang. Saat di penjara, ia jatuh cinta pada putri seorang sipir penjara, yang sering mengunjungi Valentine selama di penjara. Sebelum dia dihukum mati, dia menulis surat terakhir bagi kekasihnya, dengan ungkapan yang sangat familiar hingga saat ini, yaitu "from your Valentine". Nah, ungkapan Valentine tadi, hingga saat ini sangat tersohor dan sangat dihormati di negara-negara eropa khususnya Inggris dan Perancis.

Seiring berjalannya waktu, Valentine’s Day hampir menjadi buah bibir muda-mudi seluruh dunia. Apalagi ama blow up dari media masa yang njanjiin nuansa serba pink di bulan Februari. Malah membuat suasana Valentine’s Day makin hot aja. Ya bener, panas. Gimana sih panasnya? Gampang kok, tinggal berdiri di siang bolong jam 1, sambil nggoreng cabai dan ngulek bawang merah di tengah lapangan. Di jamin bakal hot abis. Nah, seperti itu pula suasana Valentine’s Day. Terlepas benar atau tidaknya perayaan itu. Nampaknya bakal seru banget, kalo ga ksedikit yang ngedukung. Mulai dari omongan siswa di sekolah. Obrolan kecil di bangku kuliah. Iklan dan acara khusus menyambut Valentine’s Day. Karaoke dan klub malam yang menggelar hiburan plus-plus di malam harinya. Hingga pedagang asongan yang jualan mawar merah dan coklat kecil berbungkus plastik, udah menjadi icon maraknya dukungan menjelang perayaan hari merah hati sedunia itu. Tapi ingat lho, belum tentu yang banyak itu bener. Iya kan?

Lho, tapi kan yang ngedukung banyak. Itu kan nunjukin kalo perayaan itu ga salah. Eits...sabar dulu frend. Sebenarnya nih ya, sebagian besar media apalagi tempat hiburan tuh, ngedukungnya gak murni karena mereka ngerti asal muasalnya Val Day. Tapi, apalagi kalo bukan karena uang dan uang. He-em. Kapan lagi mereka bisa ngeruk keuntungan segede-gedenya kalo gak ada momen seakbar Valentine’s Day. Di momen lain pun sebenarnya sama lho. Ingat kan pas bulan Ramadhan, pengusaha tempat hiburan, plaza dan media masa ngeblow up segala hal yang berhubungan dengan Ramadahan. Demikian juga pas hari Idul Fitri, natal, tahun baru, dan berbagai momen lain yang sukses banget ngeraup rupiah. Seakan-akan ketika para pengusaha melihat pemuda-pemudi, yang mereka lihat bukan sosok remajanya, tapi sekarung uang yang lagi berjalan. Yup, kalo udah lihat duit numpuk, pupilnya langsung berakomodasi maksimum. Toeng....

Cita-cita para pengusaha yang lagi dimabuk duit, diamini ama keinginan remaja yang menggebu untuk ngerayain Val Day. Masih berlum sreg? Hal ini ditambah ama sifat remaja yang seneng ngikut bareng kalo ada yang rame. Ada pesta, ngikut. Ada syukuran, nimbrung. Ada makan-makan, nebeng. Sampe ada tabrak lari, pengen lihat. Gitu deh sifat remaja. Mereka seneng banget kalo ada teman yang senasib dan sepenanggungan. Gak percaya? Coba deh, pas ulanganmu dapat jelek, kamu pasti nanya ama temen-temenmu, ”Eh ulanganmu dapat berapa?” Tuh, contoh yang gak jauh amat. Berarti yang sering nanya seperti itu tuh hasil ulangannya AT alias Ancur Total. Hehe.

Sobat, terbukti kan kalo remaja happy sekali kalo ada teman dan rekan yang senasib ama dia. Termasuk soal perayaan Valentine’s Day ini. Bagi remaja yang gak ngerayain, mereka bakal feel so bad. Seakan dijauhi ama teman-temannya. Di pikiran mereka akan ada kata-kata “Tidaaaak, jangan jauhi aku!!” Mereka akan dianggap kuper lah, gak gaul, ndeso, katrok, en segunung sebutan buat dirinya. Puas! Puas!! Duh, tak tsobek-tsobek lho. Hehe. Padahal nih ya, gak ada salahnya lho kalo gak nyerayain hari itu. Gak ada ruginya. Yang pasti sebutan seperti itu kan cuma sementara aja. Gak bakal selamanya kok. Meski dibilang gak modern dan gak ikut kemajuan zaman, so what! Justru kita yang harus nyadarin teman-teman kita, khususnya yang muslim dan muslimah. Gak sepantasnya lho kalo mereka ngikut perayaan yang sama sekali gak ada perintahnya dalam Islam. Apalagi sumbernya dari orang-orang non-muslim. Klop banget tuh dosa. Udah kena dosa di masalah iman dan keyakinan, ditambah lagi dengan aksi perayaan yang serba hura-hura dan nyalahi aturan main pergaulan dengan lawan jenis. Numpuk lho dosanya. Di Filipina misalnya, perayaan Valentine’s Day disambut dengan kumpulnya puluhan ribu pasangan remaja yang belum menikah di alun-alun kota. Pas di komando, seluruh pasangan itu saling berciuman, diakhiri dengan tepukan tangan dan pelepasan balon berbentuk hati. Konon acara itu masuk di Guinness Book of Record dengan titel rekor ciuman pasangan terbanyak dan terlama sepanjang sejarah. Dan selebrasi tersebut jadi ide kreatif buat pengusaha klub malam dan diskotik untuk memberi nuansa romance of the night di malam Valentine’s Day. Lagi-lagi pola pikir kapitalis yang main. Sebel.

Valentine? Off the Record!!

Sobat, udah saatnya kita berpikir ulang soal tradisi Valentine’s Day, dan kebiasaan kita yang asal ngikut tanpa ngerti gimana aturan dan konsekuensinya. Sayangnya di dalam benak remaja yang udah keracunan bakteri gaul bebas, hampir udah menutup mata dan telinga soal ajakan kepada kebaikan. Bahkan terkadang dengan mengatasnamakan cinta, sayang dan kesetiaan, ga hanya bergandengan, boncengan, berciuman yang bakal dilakoni. Sang gadis bahkan rela ngorbanin ”mahkota” satu-satunya yang dia miliki demi sang kekasih. Jadi jangan heran kalo di sebuah media masa pernah dikupas bertebarannya kondom seusai pesta Valentine’s Day. Tentunya kamu pada ngeh apa yang terjadi saat itu. Pastinya bukan main golf apalagi karambol. Hehe.

Padahal Rasulullah SAW bersabda, ”Apabila zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, maka rakyat di negeri itu sama saja telah menghalalkan dirinya untuk menerima azab Allah.” (HR. At Thabrani, al Hakim dari Ibnu Abbas). Nah, masih ingat kan tsunami yang menggulung Aceh dan Pangandaran, air bah yang menenggelamkan Jember dan banjir yang ngebikin Jakarta lumpuh. Mungkin ini peringatan dari Allah untuk kita lho.

Lagipula, ngapain juga kudu ngungkapin cinta pas Valentine’s Day, kenapa gak di hari-hari yang lain. Suer, ini bikin kita ga habis pikir. Belum lagi omongan dari yang sudah punya gebetan. Dia berkilah kalo di hari Valentine adalah momen yang pas untuk meningkatkan rasa kasih dan sayang untuk si doi. Sobat, tahukah kamu, kalo hal itu akan makin mendekatkan keduanya ke dalam perzinahan. Dan inget lho, pergaulan bebas bukan hanya zina semata, tetapi segala hal yang menggiring remaja kesana, seperti berduaan, berpegangan tangan, berpelukan dan berciuman, semuanya termasuk aktivitas yang diharamkan oleh Islam. Dan akhirnya bukannya cinta suci yang mereka berdua dapat, hanyalah cinta sakit yang semakin menggembung dan membesar. betul kan..?

Rasulullah SAW bersabda, ”Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah setelah syirik, dari perbuatan seorang laki-laki yang menumpahkan air maninya pada rahim yang tidak halal baginya.” (HR. Imam Abi Dunya).

Nah sobat, buat kamu yang laki, ikhwan atau cowok, jangan kebawa arus Valentine’s Day dengan mencoba berbagai atraksi yang meramaikan tradisi jahiliyah itu. Apalagi ditambah dengan aksi gaul bebas yang menjurus kedalam perzinahan. Jangan ketipu ama propaganda yang digembar-gemborkan media untuk saling ningkatkan kasih sayang ama si doi di tanggal 14 itu. Seneng di awal, nyesel di belakang.

Untuk kamu yang cewek, ingat lho, pacarmu bukan suamimu. Dia belum halal bagimu. Jangan muda jatuh dalam rayuan gombal si ganteng yang mencoba meraih satu sentimeterpun bagian dirimu. Apalagi mau ngorbanin satu-satunya ”masa depanmu”. Mungkin di sini dia mau ngomong, ”Aku akan bertanggung jawab.” Itu sih di dunia non, lain lagi kalo di akhirat. Kita bakal mempertanggungjawabkan perbuatan kita sendiri-sendiri.

Allah SWT berfirman, ”...dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali.....” (QS. Al An’aam : 164).

Buat Ayah dan Ibu, tolong jagalah buah hati kalian. Sesungguhnya tanggung jawab anak ada di pundak kalian. Keluarga adalah pilar iman yang kokoh untuk melindungi anak dari dosa dan siksa Allah SWT. Dan saatnya sekarang untuk masyarakat dan negara kita untuk tegas, menolak segala hal yang bertentangan dengan hukum Islam. Apalagi berkaitan ama iman dan perbuatan yang bisa menyebabkan dosa. Gimana? Ya dengan nerapin hukum Islam dong. Titik.

Nah sobat, udah gak zaman lagi untuk sekedar ngikut dan males berpikir tentang segala hal. Buang Valentine’s Day dari benak dan aktivitas kita. Ganti ama kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan berpahala. Jangan korbanin masa remajamu untuk hura-hura apalagi main-main semata. Karena hidup ini bukannya permainan. Serius lho.

مَن تَشَبَهَ بِقَومٍ فَهُوَ مِنهُم رواه الترمذي

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” [HR. Tirmidzi.]

Dikala seperti ini, kita pegang saja kuat-kuat Sabda Nabi Muhammad saw: “katakanlah: aku beriman kepada Allah kemudian istiqamahlah!” Dengan iman yang menancap di lubuk hati, sampai pada cinta kepada keimanan dan iman itu menghiasinya, maka akan benci kepada bentuk kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan sebagai firman Allah di Surat al-Hujurat: 7

وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,”

So... Masih tetep mau ngerayain? Mending lakukan hal-hal yang jelas bermanfaat...


www.rohis-sman37.blogspot.com

Kamis, 03 Februari 2011

Rohis Abal, Aktivis Galau

Yah, kan katanya, “‘Mereka’ ujung tombak para pejuang panji risalah-Nya, mulai kini hingga nanti, akhir zaman. Sekilas tentang mereka. Amanah mereka banyak. Tak terhitung lagi jumlah kilo-an-nya jika amanah itu harus ditimbang. Kembali menuju risalah Islam, menjadi qudwah, memberikan ikhwah, menyebarkan hikmah, melaksanakan indahnya hidup sesuai tuntunan syar’i untuk kembali dan lagi disebarkan dan diserukan.”

Terus katanya, “‘Mereka’ berbeda dengan yang lainnya. Disaat orang lain hanya sibuk memikirkan dirinya (bagaimana sekolahnya, bagaimana keluargannya dan bagaimana amanah-amanah duniawi lainnya), seorang aktivis dakwah justru harus memikirkan bagaimana keadaan lingkunagan masyarakatnya, dirinya sendiri, mad’u-mad’u / mutarabbi-mutarabbinya (binaan-binaan) dan lain sebagainya.”

Tapi...


“Ah, ngapain, ikutan DKM atau LDS atau apapunlah yang katanya didalemnya banyak anak-anak rohis –rohaniawan Islam– atau katanya aktifis dakwah? Lha kalau mau shalih ya shalih sendiri aja kali. Toh banyak anak yang ngaku katanya rohis tapi ngomongnya aja masih ‘an*ing’ dan temen sekebun binatangnya segala. Nongkrong pula sama rokok yang ga kebayang kalau ga ada buat diisep. Yah, katanya aktifis. Aktifis apa yang kerjaannya pacaran? Yang cowok sama ceweknya yang kerudungan lagi. Ah mending ga usah ikutan rohis tapi shalih sendiri daripada justru kebawa ga bener.”

Astagfirullah.

“Ckckck, aktifis... aktifis... masalah lu tu banyak buat lu selesaiin. Bukan buat ditumpuk tapi ga jelas mau diapain. Kayak iya aja image lu dihadapan banyak orang itu bagus. Mau dikatain jadi orang alim? Lha, sadar dulu dong. Ngaca, rapat aja masih molor, kerjaannya paling FB-an, chatting atau paling banter sms-an”

“ Ceritanya mau ngeruah dunia sama pandangan Islam? Wah, mimpi dibalik awan tuh. Gua kecewa berat. Niatnya sih kumpul bareng anak-anak nongkrong geng buat ngebenrein mereka pake ayat atau hadist-hadist. Tapi apaan? Lu malah ikutan ngerokok. Niatnya sih lu ngedeketin cewek buat ‘ngejilbabin’, tapi malah lu pacarin. Malu tuh sama ‘gelar’.”

“Kata lu, “Jangan nyontek!”, tapi lu masih nyontek. Lu bilangin ke anak sekelas biar ga ngomong kasar, tapi lu malah ngejek gua pake kata kasar yang tentu ga harus gua kasih tau dihadapan orang banyak. Mau masuk Surga nih ceritanya?! Mau masuk Surga pake modal apa lu?! Sama omongan gede lu yang cuma mimpi? Hah, sompral banget! Waktu mentoring aja lu malah sms-an. Atau kalau lagi ga ada pulsa paling ketiduran.Masuk telinga kiri, keluar telinga kiri. Sama sekali ga masuk atau bahkan hanya masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Kasian tuh mentor. Cape-cape ga ngegaji tapi lu cuekin. Modal lu tuh buat masuk ‘Surga’nya seten. Cacat.”

Astagfirullah.

“Lu paling pake alesan Islami buat ngelakuin dosa. Katanya mabal buat bisa ikutan mentoring. Katanya biar jaga hijab –batasan antar cowok dan cewek dalem Islam–, lu malah ta’aruf-ta’arufan. Emang sih ga lu pacarin. Cuma sama aja bo’ong kalau ujung-ujungnya ngajak sms-an sampe nonton dibioskop. Lah, mimpi lu tuh bayangan belaka, sama kayak omongan gede lu!”

“Lu shalat keliatan bagus doang kalau jamaahan, kalau sendirian, wuih kilat bener. Sedekah aja lu omongin, tapi mana duit amal dari lu? Puasa, yah, gua tau lu jarang puasa.”

“Mending kayak gue, ga DKM juga tapi masih mau shalat. Gua mungkin ga jaga hijab kayak lu, tapi gua ga munafik. Cuma Malu-maluin Islam aja!”

Ya Rabb. Selalu terkenang sang murabbi berkata:

“Saat manusia memenuhi kebutuhannya sendiri, seorang mujahid berjuang memenuhi kebutuhan orang lain. Saat manusia beristirahat, seorang mujahid masih bekerja keras menyempurnakan amanah-amanahnya. Semoga Allah memberkahi, memuliakan dan menolong kalian para mujahid... yang senantiasa MENJAGA kehormatan setiap jengkal bumi kaum muslimin...” (Ar-Ribaath, 24 Sya’ban – 24 Ramadhan 1430H)

Speachless. Ga tau mau nanggepin apa sama omongan diatas. Tulisan ini emang didasari oelh kisah nyata tanpa hanya retorika juga jaim semata. Ini benar-benar terjadi dan benar-benar ga tau mau ngomong apa?

Miris negliat anak-anak DKM atau LDS-LDS sekarang. Mereka memang anggota DKM tapi kontribusi apa yang mereka lakukan terhadap Islam?

“Cuma Malu-maluin Islam aja!”

Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS Ash-Shaff [61]: 2-3)

Miris negliat anak-anak DKM atau LDS-LDS sekarang. Banyak yang mngakunya anak DKM, rohis atau aktifis tapi...

Yah, tulisan ini hanya untuk saling mengingatkan karena memang diangkat dari kejadian nyata. Silakan tanggapi dalam diri masing-masing didalam hati, karena tulisan ini ga hanya untuk mengumbar kata. Jazakumullah.


Bumi Allah, 21 Jumadil Awal 1431 H – 6 Mei 2010 M
Annas Ta’limuddin Maulana

Sumber: http://ksrdki.blogspot.com/2011/01/aktivis-rohis-engkau-dengan-segala.html

Aktivis, Engkau Dengan Segala Amanah dan Masalah

Merekalah, ujung tombak para pejuang panji risalah-Nya, mulai kini hingga nanti, akhir zaman. Sekilas tentang mereka. Amanah mereka banyak. Tak terhitung lagi jumlah kilo-an-nya jika amanah itu harus ditimbang. Kembali menuju risalah Islam, menjadi qudwah, memberikan ikhwah, menyebarkan hikmah, melaksanakan indahnya hidup sesuai tuntunan syar’I untuk kembali dan lagi disebarkan dan diserukan.

Mereka berbeda dengan yang lainnya. Disaat orang lain hanya sibuk memikirkan dirinya (bagaimana sekolahnya, bagaimana keluargannya dan bagaimana amanah-amanah duniawi lainnya), seorang aktivis dakwah justru harus memikirkan bagaimana keadaan lingkunagan masyarakatnya, dirinya sendiri, mad’u-mad’u / mutarabbi-mutarabbinya (binaan-binaan) dan lain sebagainya.

Mereka berbeda dengan yang lainnya –baca: remaja lainnya–. Dikala remaja saat ini terlarut dalam pergaulannya, seorang aktivis dakwah justru harus ‘melarutkan’ pergaulan itu sesuai tuntutan Allah.
Mereka berbeda dengan remaja lainnya. Mereka –harusnya– tidak terlalu banyak tertawa, bercanda dan mengumbar pesona. Mereka –harusnya– tidak banyak menghabiskan waktunya untuk hal tidak berguna, ‘hang-out’ –kecuali di masjid–, kumpul tiada guna, merokok juga mabuk-mabukan.


Mereka –harusnya– menjaga hijab, bukan mukhrim dilarang mendekat, apalagi masalah ngeceng ataupun pacaran... –harusnya– mereka sangat menjauh dari hal yang dilaknat oleh Allah itu. Tak penting kata orang dikata ‘ga gaul’ atau ‘aneh’ atau apapun cercaan serta makian lainnya.

Karena mereka berbeda. Mereka harus menjadi qudwah (teladan) bagi yang lainnya, memberikan semua yang terbaik bagi yang lainnya. Mereka berbeda, mereka spesial.

Yang terpenting adalah syariah Islam tegak berdiri ditempat yang sedang dipijak.

Mereka liqa / mentoring rutin. Dengan dipimpin seorang murabbi pantuan mereka tilawah Al-Qur’an, mendengarkan materi untuk kemudian disebarkan. Dan setelah selesai mereka berdo’a:

“Subhanaka allahuma wabihamdik(a), asyhaduala illa hailla ant(a), astagfiruka waatuuilaik(a).”

Do’a akhir majelis itu dilantunkan penuh hikmah pertanda mentoring t’lah berakhir. Dan malaikat berharap semoga mentoring kali ini –kemarin dan seterusnya– tidak membuang waktu mereka untuk hanya duduk termenung mendangarkan saja tanpa amalan indah dilakukan.
Sungguh indah hidup mereka selalu dido’akan para malaikat pencari majelis dzikir pun malaikat pencari orang-orang shalih –amiiin–.

Tapi... tak sedikit pula –bahkan banyak– dari mereka yang mengaku menyeru padahal hanya terperangkap dalam lingkaran setan yang menganggu.

Bagaimana tidak? Potensi mereka untuk menjadi riya’ sangatlah mungkin! Potensi mereka untuk menjadi sum’ah sangatlah besar! Mereka dapat menjadi kufur, fasik, bahkan munafik sewaktu-waktu dan hanya memampangakn dan menyembunyikan mukanya dibalik topeng dakwah.

“Liat anak-anak DKM! Mereka aja maksiatnya kuat! Mereka pacarannya rutin! Mojok tapi masi berjilbab, yang ‘ikhwan’ masih megang qur’an! Kalo mau lepas aja tu jilbab sama buang aja tuh qur’an ato engga sekalian aja keluar dari DKM dari pada malu-maluin! Ngomongin cinta-cintaan mulu! Ada yang cinlok cewe (akhwat) ama cowo (ikhwan) terus jadian! Katanya sih pacaran islami gitu –emang ada? –! Pegangan tangan udah biasa apalagi pojok-pojokan! Hijabnya mana?!”

“Liat FB! Wall, note, stat mereka udah jadi ladang maksiat! Haha, kirain anak DKM tu yang ga tau pacaran tapi statusnya ‘in relationship’. Kirain mau ‘meng-Islamisasi-kan’ FB, eh gataunya... Bedanya ama kita yang bukan seorang yang ‘ngaku’ aktivis apaan?! Mending ga jadi aktivis sekalian tapi kebaikatn tulus dari hati! Majang status anak ‘alim’ doang!”

–afwan, sebuah hujjah untuk introspeksi bukan untuk diprotesi–

Menangis mendengar kalimat hujjah yang terlempar itu... bertanya dimana generasi rabbani yang didambakan? Dimana mereka sang pejuang panji risalah? Dimana mereka sang pemikul amanah? Sang teladan dan qudwah? Sang penyebar ikhwah dan hikmah?

Kehilangan semua status kebaikan karena telah bobroknya sistem tarbiyah yang menjadi protektor. Telah hilang semuanya dikarenakan pola pikir azazil (al-iblis laknatullah) yang telah membungkus ruhiyah.
Menangis mendengar mengingat kembali...:

“Saat manusia memenuhi kebutuhannya sendiri, seorang mujahid berjuang memenuhi kebutuhan orang lain. Saat manusia beristirahat, seorang mujahid masih bekerja keras menyempurnakan amanah-amanahnya. Semoga Allah memberkahi, memuliakan dan menolong kalian para mujahid... yang senantiasa MENJAGA kehormatan setiap jengkal bumi kaum muslimin...” (Kata-kata murabbi –mentor– yang selalu terkenang saat Ar-Ribaath, Training for Mentor ROHANI-554, 24 Sya’ban - 24 Ramadhan 1430H)

Andai semua itu nyata. Tak hanya sebuah utopia maya. Bagaimana mungkin Islam tersebar ke seluruh hati umat manusia? Bagaimana mungkin Indonesia kan bangkit dengan Islam-nya? Bagaimana mungkin Palestina kan terbebas dari penjajahannya? Bagaimana mungkin genjatan senjata menjadi nyata keberadaannya? Bagaimana mungkin pasukan Al-Mahdi menang melawan pasukan Dajjal –lakatullah– yang memeranginya?

Jika aktivis sekarang sibuk dengan masalahnya... bukan amanahnya...

“ Hallo kawan...
Sahabat muslim tercinta...
Kita sambut kemenangn bahagia...
Mari kawan...
Ikutlah bersama kami...
Membela risalah Islam di dunia...

Remaja peduli...
Pintar dan mandiri...
Giat berprestasi...
Ku persambahkan untuk Illahi...
Bersatu, berjihad, dalam da’wah Islam,
Di atas panji Al-Qur’an dan As-Sunnah...

Mari kawan...
Ikutlah bersama kami...
Membela risalah Islam didunia, kita... ”


(Edcoustic – Remaja Peduli)

Berubahlah... karena engkau berbeda, karena engkau spesial.


Ditemani senandung dari Edcoustic, Fridaus, Shaff-Fix, Haris Isa, D’Cinnamons D’Masiv dan Depapepe
Bumi Allah, 28 Ramadhan 1430 H – 17 September 2009 M
Annas Ta'limuddin Maulana

http://www.annasmaulana.co.cc/2010/12/aktivis-aktivis-engkau-dengan-segala.html

Ssst, Cinta-Cintaan Mulu!

Astagfirullah, kadang pengen: nangis, miris, melankolis[1], atau bahkan ketawa sendiri –kalo lagi bagus episodenya– kalo nginget ini mulu. Yap, apalagi kalo bukan cinta? Hehe, kadang ngerasa konyol sendiri kalo udah ngobrolin cinta. So heueuh udah dewasa terus mulai ngeluarin hipotesa-hipotesa yang akhirnya akan membuahkan hukum juga rumus tentang cinta, padahal yang ngeluarin tu hukum n rumus masih duduk di bangku pelajar SMA. –kayak sendirinya engga aja, hehe...–


Hehe, emang cinta tu gelap kali ya? Bisa ngebuat yang ‘terjangkitnya’ agak-agak linglung ngeliat dunia –gimana engga, matanya suka dipake ngeceng, hehe– . Bisa ngebuat yang ‘terjangkitnya’ kadang jadi melankolis sendiri, majang stat-stat penuh haru biru, sedih ­dll., dengan ingin diperhatikan dan diliputi berbagai macam ‘curhatan-curhatan’ yang tersisipkan di balik maknanya.

Padahal kan kalo dipikir, dunia masih begitu panjaaang, Sobat! Hehehe, kalo kata orang tua yang beneran dewasa:


“Cu ­–maksudya cucu bukan lucu, hehe appeu sih, ceritanya yang ngomong orang udah tua ke kita yang masih ‘muda’–, saya kadang pengen ketawa ngeliat kamu, cu. Kadang uring-uringan sendiri mikirin cinta yang eh ga jelas juntrungannya, hehe. Ga abis di pikir, padahal ntar jodoh ma ga bakal kemana, cu. Uring-uringan mikirin ‘sang pujaan’ kayak yang iya beneran bakal jodoh padahal awalnya cuma ngeceng-ngecengan tiba-tiba jadi naek tingkat? Sering ‘curhatan’, geje-gejean ngobrolin yang ga jelas juntrungannya, Hehe... inget cu, cinta tu dari mata turun ke hati, bukan dari mata turun ke birahi. Ngomongin cinta mulu nih… udah pengalaman nih ceritanya? Hehehe...”

–si kakek ngomong dengan beungeut[2] penuh bijak dengan sedikit melenceng ke arah cengos[3], takabur disertai rasa tinggi hati karena dirasa sudah mencicipi manis pahitnya cinta (lebih pengalaman dari kita ceritanya, haha), dengan sedikit omongan yang diselingi batuk-batuk dan suara serak yang banjir (lebih parah dari serak basah, hehe)–


Iyalah, kadang geuleuh[4] tau kalo udah ngomongin cinta mulu –baru nyadar dia! –. Iyalah, masih ‘budak keneh[5]’ gitulah, udah gogombalanlah, udah cicintaanlah –parahlah ini, muhasabah[6] pisan[7] buat yang nulis–. Ihihi, jiga nu heueuh[8] tu ‘sang pujaan’ jodohnya? Hehehe…

Parahlah sama makhluk yang namanya cinta. Bisa bikin orang jadi so ganteng–cantik kege’eran, bisa jadi tiba-tiba mata bertualang –hehe–.

Ngebuat kita jadi berbunga ato tiba-tiba melankolis –gimana mood[9] sang dewi cinta–. Lieur[10]lah, ujug-ujug pengen keliatan ‘wah’ dimata ‘si entuh tuh’, pajang stat ampuh di ‘situs jejaring sosial’lah buat diperhatiin. Wah pokonya mah lalieur we lah[11], aneh-aneh gawenya.

Kalo lagi ada masalah cucurhatan ampe jam tangan udah ga bisa lagi nunjukin waktu berharganya. Temen curhat dipukulinlah gara-gara sang pujaan udah jadian –kasian udah korban kerasnya belantara medan cari jodoh, haha...– . Kompi jadi bahan pelampiasan chatting[12], juga hape[13] yang nasibnya sama buat ‘CEMEMESAN[14]’ (alay mode: on) –hehe, kasian ya benda-benda itu–. Baca buku hal-hal segala tentang cinta. Tema kalo lagi ngobrol juga pasti ujung-ujungnya cinta. Heu.

Hehehe... –ada apa dengan cinta, yeuh? – mungkin lagi jaman-jamannya kali ya? Garis batas pemikiran tidak wajar diatas garis normal. Emang lagi zamannya buat remaja? Mmmmm... Sulit ya ngebuat ‘dogma’ itu terhapuskan. –seakan-akan remaja kena VMJ (virus merah jambu) tingkat parah dibilang biasa­­ bahkan pacaran udah dianggap hal lumrah, padahal kegiatan yang dilaknat (Allah)!–

Mmm, jadi banyak curhat gini ini ya? Yah emang itu intinya. Intinya:

“Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi...” (Q.S. Al-Israa’ [17]: 96)

Cukuplah Allah menjadi saksi atas segala kekurangan juga cinta kita. Maafkan ya Rabb atas segala kesalahan hamba-Mu ini. Sudah banyak kata terumbar pada hari kemarin, dengan berawal dari ingin muhasabah diri lalu menjadi tidak ‘sama’ dengan yang dikatakan. Takut akan firman-Mu ya Rabb:

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.” (Q.S. Ash-Shaff [61]: 2-3)

Hanya ingin berbagi untuk saling mengingatkan diri. Perjalanan masih panjang. So, let it flow dengan gerak-gerik yang wajar serta prilaku juga tuntutan pribadi sesuai Syar’I –sesuai syari’ah Islam– meski tertentang oleh zaman yang terbalik dengan syar’I, dengan hal negatif dikatakan hal yang biasa bahkan positif.

Hijab[15], hijab, hijab. Kuncinya hijab disertai tarbiyah[16] untuk selalu me-re-charge-Iman.

So, hanya sebuah ajakan kepada diri sendiri dan yang ingin berbagi motivasi muhasabah diri untuk... mmm... cobalah let ‘it’ flow tanpa diagung-agungkan kembali secara tidak wajar... heuheu. Engga majang stat melankolis atawa[17] ‘aneh’ lagi, note-note ga ada yang frontal, wall bersih dari segala omongan maksiat, so... ngomongin cinta lagi? Mmm...


Bumi Allah, 20 Muharram 1431 H – 6 Januari 2010 M
Annas Ta’limuddin Maulana


[1] Melankolis = Jenis ‘spesies’ manusia yang lebih suka menyendiri, sendu, haru biru, dsb..

[2] Beunget = Muka (bahasa Sunda)

[3] Cengos = Sombong alias takabur (bahasa Sunda kasar)

[4] Geuleuh = Jijik (bahasa Sunda)

[5] Budak keneh = Masih anak-anak (bahasa Sunda)

[6] Muhasabah = Introspeksi (bahasa Arab)

[7] Pisan = Sangat (bahasa Sunda)

[8] ‘Jiga nu heueuh’ = ‘Kayak yang iya’ (bahasa Sunda)

[9] Mood = Perasaan (bahasa Inggris)

[10] Lieur = Pusing (bahasa Sunda)

[11] ‘Lalieur we lah’ = ‘Pusing aja lah’ (bahasa Sunda)

[12] Chatting = Ngobrol di dunia maya –iya gitu artinya itu? – (bahasa Inggris)

[13] Hape = Handphone, telepon genggam, telepon selular, telepon tanpa kabel (bahasa gaul yang menyadur dari bahasa Inggris yang kemudian disingat dan ditambah embel-embel kurang urgen)

[14] CEMEMESAN = SMS-an, short messege service-an (bahasa Inggris yang kemudaian di akronimkan dan di convert menjadi bahasa allay)

[15] Hijab = Batas antar ikhwan (laki-laki) dan akhwat (perempuan)

[16] Tarbiyah = Pendidikan Islam secara kontinyu

[17] Atawa = Atau (bahasa Sunda)

sunber: http://www.annasmaulana.co.cc/2010/01/ssst-cinta-cintaan-mulu.html