Kamis, 30 Juni 2011

Rohis di Sekolah Tak Picu Radikalisme

TEMPO Interaktif, Jakarta - Hasil survei yang dilakukan Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) menyebutkan, meski ada peningkatan kecenderungan radikalisme di kalangan siswa sekolah menengah, hal itu tidak terkait dengan kegiatan kerohanian Islam (rohis). Menurut Direktur Pelaksana LaKIP Achmad Baedowi, dalam penelitian itu ditemukan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan rohis tak sampai 30 persen.

"Sekitar 76,9 persen tidak ikut rohis meski lebih 80 persen sekolah memiliki kegiatan rohis," kata Baedowi di Jakarta, Kamis 28 April 2011. Kegiatan rohis di sekolah menengah sebagian besar juga dibimbing guru agama setempat, sehingga kecil kemungkinan mendapat susupan ajaran dari luar.

Survei LaKIP digelar akhir tahun lalu di 10 wilayah Jabodetabek, yaitu lima kota DKI Jakarta, Kota Depok, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi. Penelitian ini melibatkan 590 orang guru sebagai responden dan 993 siswa muslim sekolah menengah pertama (kelas 8 dan 9) serta sekolah menengah atas (kelas 10, 11, 12).

Hasil survei menunjukkan peningkatan kecenderungan radikalisme di kalangan siswa dan guru agama. Ini terlihat dari dukungan siswa dan guru terhadap tokoh-tokoh radikal dan tindakan kekerasan. Temuan memperlihatkan tingkat kesediaan guru untuk terlibat dalam berbagai kekerasan terkait isu agama maupun moral mencapai 28,2 persen. Sedangkan di kalangan siswa mencapai 48,9 persen.

Namun, menurut Baedowi, temuan itu juga menunjukkan kecil kemungkinan radikalisme dipicu oleh kegiatan rohis dan pengajaran agama di sekolah. Porsi pengajaran agama di sebagian besar sekolah kurang dari 24 jam dalam satu minggu. Topik yang diajarkan meliputi akidah, akhlak, tauhid, fikih, dan sebagainya. Bahkan ia menilai sebenarnya pengajaran agama di sekolah gagal secara kognitif.

"Sebab, ketika kita uji siswa tersebut untuk menjawab 10 soal agama bahan ujian, rata-rata nilai siswa ini hanya 3,7," ujarnya. Hal itu mementahkan anggapan bahhwa pengajaran agama di sekolah dan kegiatan rohis menjadi sumber lahirnya bibit-bibit radikalisme di kalangan pelajar.

Dugaan sementara tim peneliti, munculnya kecenderungan radikalisme ini justru dipicu oleh media dan internet. Baedowi mengatakan tindakan terorisme di Tanah Air yang mendapat porsi pemberitaan terus-menerus di media berperan mengenalkan tokoh-tokoh teroris kepada pelajar. Apalagi salah satu pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriot beberapa waktu lalu adalah pemuda yang baru lulus dari sekolah menengah atas.

http://ksrdki.blogspot.com/2011/06/rohis-di-sekolah-tak-picu-radikalisme.html

Selasa, 28 Juni 2011

Anemia, Si Biang Futur

Pernahkah Anda merasa menjadi orang yang paling semangat, selalu mengawali hari dengan senyuman dan sangat siap melaksanakan setumpuk kegiatan? Atau sebaliknya, setiap bangun pagi Anda merasa loyo, capek, pegal dan bahkan lupa tugas-tugas yang harus diselesaikan? Ketika suatu pagi Anda mengalami keadaan buruk ini, Anda merasa malas melakukan apapun. Kajian tidak datang, ke sekolah / kampus terlambat, tilawah hanya beberapa ayat, shalat dhuha libur dulu, dan rapat organisasi absen saja. Teman-teman mengidentifikasi Anda sedang futur, sedang mengalami kemunduran ruhiyah dan penurunan spiritualitas. Lalu, Anda kebanjiran SMS motivasi dan tausiyah dari sana-sini. Anehnya, puluhan SMS dan tausiyah itu hanya sedikit atau tak membuat Anda berubah. Kaki tetap berat melangkah untuk menyambut berbagai amanah mulia itu.

Benarkah Anda sedang futur? Mungkin benar. Tetapi yang lebih penting penting adalah mengetahui penyebabnya. Tanpa tahu penyebabnya, Anda tak akan tahu cara mengatasinya.

Jangan-jangan, Anda hanya kekurangan zat besi (anemia) saja. Jika ini segera Anda sadari, sebelum teman-teman memberondong Anda dengan SMS indah dan tausiyah, Anda telah bangkit ceria dan menyapa mereka.

Mari kita hitung, manakah yang lebih banyak kita rasakan, ketika pagi tiba. Pagi adalah awal sebuah hari, biasanya kualitas hari kita akan ditentukan oleh kondisi kita di pagi hari. Jika setelah bangun tidur Anda merasakan tubuh yang segar, dan pikiran yang fresh, maka Anda akan siap mengisi hari dengan aktifitas yang penuh manfaat. Menyelesaikan semua amanah yang diemban tanpa keluhan. Selalu siap berlama-lama menjadi relawan di daerah bencana.

Kesegaran tubuh di pagi hari sangat tergantung pada kualitas tidur dan asupan nutrisi di hari sebelumnya. Tidur yang berkualitas akan membuat badan kembali segar, namun bukan berarti harus memperbanyak jam tidur. Asupan nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pun sangat menentukan kesegaran tubuh di pagi hari. Ada 5 zat gizi yang harus diterima tubuh dalam jumlah yang sesuai kebutuhan. Kelima zat gizi tersebut adalah protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral Jika tubuh kekurangan kelima zat gizi yang seharusnya diterima tubuh, maka akan berdampak pada defisiensi atau kekurangan zat gizi. Bahkan bisa jadi terkena defisiensi beberapa zat gizi seperti kurang gizi (akibat kekurangan kalori dan protein) dan anemia gizi besi (kekurangan Fe atau zat besi).

Bayangkan, Anda adalah relawan Merapi yang harus mendampingi para pengungsi. Atau aktifis dakwah sekolah / kampus yang sedang memimpin rapat penting, atau juga seorang panitia tabligh akbar yang sedang menjemput pembicara, tiba–tiba saja pingsan. Tubuh lemah dan tidak kuat melanjutkan amanah. Semua aktifitas itu harus dihentikan dan Anda harus bad-rest. Di-cancel-lah beberapa agenda penting. Setelah diperiksakan, Anda mengalami Anemia Gizi Besi (AGB), juga memiliki status gizi yang kurang alias kurang gizi.

Penyebab utama anemia adalah kurangnya zat besi dalam tubuh. Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa dikarenakan kurang asupan makan sumber zat besi, bisa pula karena penyakit seperti malaria, infeksi penyakit karena cacing, dan gangguan patologis.

Tanda yang sangat mudah dikenali jika terkena anemia adalah 5 L : Lemah, Letih, Lesu, Loyo dan Lunglai. Seolah tubuh sangat berat untuk digerakan, berkunang-kunang, dan sulit berkonsentrasi. Hal ini sangat terasa jika berubah posisi, ketika jongkok kemudian Anda berdiri, atau ketika beranjak dari tempat tidur.

Anemia lebih banyak diderita oleh wanita karena wanita mengalami masa haid setiap bulannya. Fe pun hilang bersamaan keluarnya darah haid. Sehingga pengeluaran zat besi ini harus diimbangi dengan asupan makanan sumber Fe, dan suplemen pil zat besi. Selain itu asupan vitamin C harus dupenuhi karena mendukung penyerapan zat besi. Bahan makanan yang merupakan sumber Fe adalah sumber protein hewani seperti hati daging sapi, dan daging kambing. Sayuran berwarna hijau seperti bayam hijau, bayam merah, dan daun singkong.

Jujur saja kita akui bahwa para aktivis jarang yang memperhatikan makanannya. Pagi-pagi pergi tak sempat sarapan. Siang makan dengan asupan seadanya, dan malam menyantap mie instan tanpa hijauan atau daging.

Anda perlu mengevaluasi kembali kebiasaan makan selama ini karena ini sangat mempengaruhi kesehatan tubuh. Makan tidak hanya sekedar ingin makan dan tidak sekedar kenyang. Diperlukan kecerdasan untuk memilih makanan, mempertimbangkan manfaat dan dampak positifnya. Pola makan sehat dan memakan makanan sehat harus menjadi kebiasaan para aktifis dakwah. Amanah yang diemban tidak hanya untuk sekarang dan esok hari, namun sampai ajal menjelang.

Bagi seorang ahkwat atau ummahat, makanan tidak hanya untuk sekedar sehat tapi juga untuk kecantikan dirinya. Kulit yang halus, mata bersinar sertaa otak yang cerdas dapat dimulai dari makanan. Fungsi lain yang tidak kalah penting adalah menyiapkan diri untuk menghadapi kehamilan. Bayi sehat hanya akan berasal dari rahim yang kuat dan sehat. Begitu juga dengan ASI yang berkualitas, akan mengalir dari tubuh Ibu yang memiliki status gizi normal, berperilaku sehat, penyabar dan qanaah. Semua itu hanya bisa terwujud jika Anda mempersiapkannya dari sekarang. Mulailah dari makanan sehat dan pola makan sehat. Jangan sampai kita futur, hanya gara-gara kurang Fe.


sumber : http://www.fimadani.com/anemia-si-biang-futur/

Makanan dan Waktu Makan Sang Aktifis

You are what you eat. Oh, benarkah?

Coba amati. Para peminum alkohol dan penenggak narkoba tidak ada yang wataknya waras 100 %. Benar tidak?. Masyarakat yang tinggal di pegunungan (lebih banyak makan sayuran dan buah) memiliki karakter berbeda dengan masyarakat pantai (menyantap makanan hewani lebih banyak). Orang Israel yang suka memakan babi itu brutal, berbeda dengan orang-orang Gaza yang menghindari babi. Anda bisa saja mendadak menjadi orang yang amat romantis ketika setiap sore makan cokelat.

Sekarang mari kita bandingkan perbedaan perilaku yang lebih nyata pada diri kita sendiri antara saat sedang rajin puasa, saat sedang diet, dan saat bebas makan apapun. Hanya karena soal mengatur makan, kita dapat menjadi orang yang berbeda- beda, bukan?. Makanan dan pola makan mempengaruhi sifat kita.

Nah, Apakah hari ini Anda sarapan?

Dulu saya pernah berpikir, jangan – jangan soal sarapan juga dapat membentuk karakter, mempengaruhi ’akhlak’ dan ’idealisme’ kita setiap hari. Hipotesis ini akhirnya dijawab oleh suami : diakibatkan oleh tidak sarapan, ia (saat mahasiswa dulu) pernah melepaskan diri dari barisan demo di Bunderan UGM, menyelinap ke warung murah Kagama untuk mengisi perut. (waktu itu setiap jam 9 sampai 11-an di Kagama disediakan 500 porsi untuk mahasiswa yang kurang mampu, tidak tahu sekarang masih ada atau tidak). Seperti biasa, antrian makan mengular, dan ia mendapat jatah sepiring nasi ketika waktu sudah hampir dzuhur. Demo sudah bubar.

Bukankah ini adalah kisah tentang kalahnya idealisme, hanya gara-gara dari rumah (maksudnya dari kos) tidak sarapan?

Banyak aktivis lupa untuk sarapan di pagi hari. Makan siang pun terlewati karena menumpuknya tugas. Mungkin perut sudah lama membunyikan alarm-nya, alias keroncongan. Tubuh pun sudah memberikan sinyal kekurangan gula darah, dengan membuat tanda pusing tujuh ratus keliling. Pikiran pun tidak fokus dan Anda menjadi Mbak “Lola” alias Loading Lama atau Mbok “Sumi” (Suwe Mikire).

Makan bukanlah tujuan hidup kita. Tetapi jangan mengaku aktivis sejati deh, kalau untuk urusan makan saja Anda tidak beres. Bagaimana mungkin semua amanah akan diselesaikan dengan cerdas, kalau hak tubuh tidak dipenuhi. Untuk berfikir cerdas dan kretif, otak membutuhkan energi yang berasal dari glukosa. Glukosa diperoleh dari makanan yang kita makan. Setelah dirubah menjadi glukosa maka darah akan membawanya ke seluruh tubuh yang memerlukan misalnya otak, sistem saraf, jantung dan organ tubuh lainnya.

Otak tidak dapat menyimpan glukosa, sehingga harus dipasok terus menerus. Jika otak kekurangan glukosa, maka terjadilah gangguan pada fungsi otak. Maka jadilah Mbak ’Lola’. Segera penuhi kembali kekurangan glukosa darah dengan cara makan tepat waktu. Agar amanah dawah dapat diselesaikan dengan cerdas.

Waktu makan sehat para aktifis dawah, sebaiknya mengikuti pola sebagai berikut :

  • Makan pagi/ sarapan (pukul 06.00)
  • Snack pagi (10.00)
  • Makan siang (13.00)
  • Snack sore (16.00)
  • Makan malam (18.00)

Pada waktu pagi hari, kadar glukosa darah sudah menurun karena tidak memperoleh pasokan glukosa selama 11 jam. Kalau kita memulai aktifitas tanpa sarapan, maka kadar gula darah kita dalam keadaan rendah sehingga mengakibatkan lemas, letih, cepat lelah. Selain itu juga dapat menurunkan konsentrasi dan daya terima pembelajaran. Akibatnya, produktifitas akan menurun. Snack di antara dua jam makan akan membuat tubuh kita tidak kehabisan glukosa darah.

Selain pola makan sehat, jangan lupa memperhatikan jenis makanan yang dipilih. Jangan sampai salah pilih, dan salah makan. Makanan bergizi seimbang tetap akan membuat tubuh tetap sehat. Penuhi kebutuhan serat dan air putih agar terhindar dari konstipasi dan dehidrasi. Keanekaragaman makanan yang dipilih akan membuat asupan zat gizi yang diterima tubuh semakin lengkap. Tetaplah mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh, agar tidak terjadi obesitas dan kurang gizi.


sumber : http://www.fimadani.com/makanan-dan-waktu-makan-sang-aktifis/

6 Kebiasaan Yang Menguatkan Daya Ingat

Orang-orang berdaya ingat kuat memiliki beberapa kebiasaan yang tidak akan mereka lewatkan setiap harinya. Melatih kebiasaan itu mungkin bisa membuat Anda menjadi salah satu dari mereka yang berdaya ingat kuat.

Melindungi dan meningkatkan kemampuan otak sangatlah mudah. Cukup melatih beberapa kebiasaan kecil dan ubah pola hidup yang tidak baik. Otak akan tetap hidup bahkan meningkat kemampuannya jika terus dilatih dan digunakan.

Sebuah survei online dilakukan oleh para peneliti Australia terhadap 29.500 orang responden yang telah diseleksi dan termasuk kategori orang-orang yang memiliki daya ingat kuat.

Para responden sebelumya menjalani beberapa tes ingatan seperti mengingat kejadian-kejadian 1,5 sampai 20 tahun yang lalu, menghafal daftar belanja, mengingat wajah orang, nama-namanya serta pekerjaannya masing-masing.

Peneliti juga menganalisis pola hidup dan pola makannya sehari-hari. Akhirnya setelah melakukan beberapa analisis, para peneliti mengetahui dan menyimpulkan 6 kebiasaan orang-orang yang berdaya ingat kuat.

Dikutip dari Prevention, ini dia 6 kebiasaan sederhana mereka yang berdaya ingat kuat yang bisa Anda terapkan sehari-hari untuk meningkatkan kemampuan otak.

1. Menonton televisi tidak lebih dari satu jam setiap harinya.
Orang-orang berdaya ingat kuat jarang melihat tontonan-tontonan yang tidak terlalu penting, kecuali tontonan yang sifatnya mengedukasi. Mereka lebih sering membaca ketimbang menonton.

2. Mengkonsumsi ikan
Ikan merupakan sumber protein yang berfungsi meregenerasi sel-sel mati. Sel-sel otak pun harus terus diregenerasi. Beberapa jenis ikan seperti salmon dan sarden mengandung omega 3 yang sangat baik untuk perkembangan sel-sel otak dan kemampuan mengingat seseorang.

3. Menyilangkan dan menyambungkan data
Kemampuan otak akan terus meningkat ketika data yang masuk ke dalamnya terhubung satu sama lain. Dengan menghubung-hubungkan seperti itu, sebuah data akan tersimpan dan tertanam dalam otak lebih kuat lagi.

4. Membaca novel
Dengan membaca novel, otak akan dilatih berpikir dan menebak-nebak apa yang akan terjadi. Alur cerita novel yang berliku-liku akan membuat otak terus berpikir tapi dalam bentuk petualangan otak yang lebih menarik dan seru. Membayangkan kejadian yang ada di novel dan merasakannya mengalir dalam pikiran.

5. Meminum teh atau kopi
Teh dan kopi mengandung kafein yang bisa memacu kerja jantung dan otak untuk terus terjaga dan bekerja lebih baik lagi. Namun konsumsi yang berlebihan, terutama kopi bisa berakibat fatal. Minumlah dalam dosis yang sewajarnya. Teh biasa dikonsumsi oleh orang asia, sedangkan kopi oleh orang eropa.

6. Selalu membuat catatan dalam bentuk jurnal atau notes kecil
Data yang masuk ke otak kita tanpa tercatat mungkin saja menempel dan mungkin juga tidak. Namun jika data tersebut dicatat, maka kita dapat melihatnya kembali ketika lupa. Mencatat juga ternyata bisa meningkatkan kemampuan otak untuk menghafal hingga sampai 20 persen. Menuliskan cerita dalam sebuah blog misalnya.

Demikian ini merupakan kebiasaan-kebiasaan yang saya lakukan yang juga saya rangkum dari berbagai sumber. Akan lebih asik ketika Anda praktekkan untuk menghafal Al Quran.


sumber : http://www.fimadani.com/6-kebiasaan-yang-menguatkan-daya-ingat/

Perkuat Daya Tahan dengan Buah dan Sayur

Perubahan cuaca sering membuat daya tahan tubuh atau sistem imun tubuh kita melemah. Daya tahan tubuh adalah kemampuan fisik untuk menangkal semua jenis kuman yang akan masuk ke dalam tubuh.Jika daya tahan tubuh kita melemah, tubuh kita akan mudah terserang berbagai penyakit. Dari mulai flu, batuk, pilek, diare, sampai penyakit yang membutuhkan istirahat total seperti typus, hepatitis dan sebagainya. Bahkan bisa jadi penyakit langka seperti Guillain Barre Syndrome (GBS) pun menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya melemah.

Pada penyakit GBS, penderita akan mengalami serangkaian gejala yang menyerang saraf tepi secara mendadak. Pemicunya ialah peradangan (inflamasi). Akibatnya ia akan mengalami kelumpuhan mendadak yang memungkinkan berdampak kematian. Perawatan penderita GBS membutuhkan waktu berbulan – bulan dengan biaya yang tidak sedikit. Masih banyak penyakit lainnya yang dapat menyerang kita hanya gara- gara melemahnya sistem imun tubuh.

Namun jika daya tahan tubuh baik, tubuh akan selalu sehat. Daya tahan tubuh kita setiap waktu akan berubah- ubah, kadang kuat namun kadangkala melemah. Sebagai seorang aktifis dawah, kita dituntut untuk selalu sehat. Karena ternyata kewajiban dan amanah kita lebih banyak dari waktu yang tersedia. Tidak ada pilihan lain selain memiliki stamina yang selalu oke, serta pikiran dan hati yang fresh.

Salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita adalah dengan mengkonsumsi makanan bergizi, beraneka ragam dan seimbang. Selain itu Anda dapat juga memperbanyak mengkonsumsi bahan makanan yang bekerja secara spesifik meningkatkan sistem imun.

Bahan makanan tersebut adalah dari golongan buah dan sayur. Berikut ini adalah beberapa bahan makanan yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh:

Bahan makanan Kandungan
Golongan sayuran
Tomat Beta karoten, vitamin C, serta lycopene. Mengandung zat antkarsinogenik serta antioksidan.
Wortel Betakaroten, vitamin A, C, B1, B6 dan asam folat serta mineral potassium dan magnesium. Wortel pun mengandung serat.
Brokoli Kalsium pada brokoli sangat tinggi Vitamin A, C, Asam Pantotenat dan Asam Folat, Zat besi, Zink, Magnesium, Pospor dan Potassium, flavonid.
Bayam Vitamin C, betakaroten dan lutein. Paling kaya akan zat besi asam folat, kalium, kalsium, cholorofile, luthein.
Bokcoy (sawi Cina) Beta karoten, asam folat, vitamin C, kalium, chlorophyll, isothiocynates.
Golongan buah–buahan
Pisang Karbohidrat, magnesium, kalium. Fosfor, magnesium dan besi. Pro vitamnin A, vitamin B dan vitamin C.
Pepaya Betakaroten, vitamin C, crypthosanthin, dan caretinoid.
Jeruk Vitamin C, beta karoten, asam folat, vitamin C serta serat, beta chryptoxantine, hesperidins, limonene, zeaxantine.
Mangga Betakaroten, vitamin C, serat crypthoxantyne karotenoid
Jambu biji Kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada jambu biji kalium, lycopene.
Apel Pro vitamin A, vitamin C dan vitamin B, mkalsium , fosfor, magnesium, kalium, zat besi dan seng serta tannin.
Semangka Kalsium, fosfor, pro vitamin A dan vitamin B.
Strawberry Kalsium, fosfor, kalium, magnesium, seng, pro vitamin A, vitamin C dan vitamin B.
Belimbing Kalsium, fosfor, kalium dan zat besi, vitamin C, provitamin A dan vitamin B.
Melon Kalsium, fosfor, kalium, provitamin A, vitamin C.

Sayuran dan buah – buahan dapat dikonsumsi secara langsung baik dalam keadaan mentah atau dijadikan lalapan (untuk sayuran). Anda dapat juga mengkonsumsi buah dan sayur dengan cara dijus.

Pembuatan jus dapat mencampurkan buah dan sayur atau aneka buah yang anda sukai atau bisa juga dengan mencampurkan sumber zat gizi lainnya seperti menambahkan susu sapi, susu kedelai, yoghurt, madu, coklat dan aneka bahan makanan lainnya yang dapat membuat jus lebih lezat.

Jus buah campur merupakan alternatif terbaik untuk mendapatkan suplementasi zat gizi secara optimal untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara alami. Nah kini saatnya anda mengganti soft drink dengan jus buah agar daya tahan tubuh kita tetap kuat. Sehingga terhindar dari gangguan penyakit.


sumber : http://www.fimadani.com/perkuat-daya-tahan-dengan-buah-dan-sayur/

Hanya 28,7 Persen, Pemuda Muslim Shalat 5 Waktu

Kaum muda Muslim tidak tertarik dengan politik. Mereka juga tidak mempermasalahkan wanita untuk menjadi pemimpin. Demikian hasil survei mutakhir yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Goethe Institut, dan Friederich Naumann Foundation for Liberty (FNF). Mengambil sampel dari seluruh provinsi di Indonesia, survei ini menyimpulkan, hanya 28,6 persen responden mengaku tertarik dengan politik. Bahkan, sebanyak 48 persen responden memandang politik sebagai hal yang membosankan.

Pada saat yang sama, pemuda Muslim di Indonesia tidak mempermasalahkan perempuan menjadi pemimpin. “Ini sebuah kemajuan. Selama ini kaum perempuan terkadang tidak mendapat tempat sebagai pemimpin,” kata Direktur Urusan Publik LSI, Burhanuddin Muhtadi, saat menjelaskan hasil survei tersebut di Jakarta, Selasa (14/6).

Menurut dia, sekitar 72 persen responden (berusia 15-25 tahun) dari 1.496 sampel yang disurvei di seluruh provinsi di Indonesia menyatakan tidak masalah perempuan menjadi pemimpin. “Mereka tidak setuju dengan adanya pernyataan yang menyebutkan bahwa perempuan tidak bisa menjadi pemimpin yang baik.” Pemuda Muslim di Tanah Air, lanjut Muhtadi, juga sangat menekankan nilai-nilai dan perilaku Islami. Bagi mereka, agama menjadi aset sosio-psikologis untuk menghadapi perubahan pada masyarakat.

Agama menjadi identitas dan pedoman penting dalam kehidupan mereka. Dari 1.496 responden, lebih dari 90 persen responden mengatakan, kepercayaan kepada Tuhan adalah sesuatu yang penting. Penolakan mereka terhadap hal-hal yang haram cukup tinggi. Sebanyak 96,2 persen menolak seks sebelum menikah dan 88,7 persen menolak mengonsumsi alkohol.

Namun, lanjut Burhanudin, praktik ritual mereka tidak sekokoh identitas pribadi, sosial, dan keluarga yang menjalaninya. Apabila praktik agama dijalankan dengan tingkat kontrol sosial tinggi, praktik agama semakin sering mereka laksanakan. Sebaliknya, jika ritual itu dilaksanakan dengan kontrol sosial rendah, praktik tersebut akan rendah pula. Sekadar contoh, kata Burhanudin, dalam survei ditemukan hanya 28,7 persen responden yang mengaku shalat wajib lima waktu sehari.

Sebanyak 39,7 persen responden mengatakan kadang-kadang shalat. Hasil ini berbeda dengan ritual dengan tingkat kontrol sosial tinggi seperti puasa Ramadhan. Sebanyak 59,6 persen menyatakan selalu berpuasa Ramadhan.

Menurutnya, terdapat ketidaksesuaian antara identitas dan perilaku. Cara pandang dan identitas saleh belum tentu menggambarkan perilaku kesalehan. Hal ini yang penting menjadi koreksi ke depan. Pembinaan umat terutama kalangan muda tidak boleh hanya menekankan aspek teori. Tetapi, pengamalan dan praktik ajaran itu juga tak dapat diabaikan. (rep/ant)


sumber : http://www.fimadani.com/hanya-287-persen-pemuda-muslim-shalat-5-waktu/

Sudahkah Kita Memuliakan Orang Tua?

Sahabat, ada satu hal yang mungkin sering terlupakan dalam episode kehidupan kita, yaitu keberkahan, kesuksesan, kebahagiaan itu datang dari ridha Ayah dan Ibu kita.

“Keridhaan Allah adalah keridhaan orangtua dan kemurkaan Allah adalah kemurkaan orangtua.” (Hadis riwayat Tirmizi)

Saat ini mungkin Anda sedang duduk dihadapan layar monitor notebook atau PC Anda, kedua bola mata Anda sedang menelusuri susunan baris demi baris tulisan ini. Sambil Anda terus merasakan kenyamanan tempat duduk Anda, saya ingin mengajak Anda untuk mengenang jasa kedua orang tua kita sejak kita masih dalam kandungan hingga saat ini, kita bisa mengerti dan menikmati ragam teknologi untuk terus meningkatkan kualitas hidup kita.

Dimana orang tua kita saat ini?

Apa kira kira yang sedang mereka lakukan?

Apa ya yang sedang mereka pikirkan sekarang?

Kapan terakhir kali kita mendo’akan mereka dengan ikhlas dan ketulusan hati terdalam?

Dan masih banyak lagi pertanyaan lain yang penting untuk kita jawab dalam hati kita,agar kebaikan dan cinta mereka selalu hidup dalam jiwa kita.

Ayah dan Ibu kita adalah orang-orang yang mulia, bahkan Allah SWT menempatkan mereka pada urutan keutamaan yang tinggi setelah penghambaan kepada-Nya.

“Dan Tuhanmu telah menetapkan keputusan, supaya kamu jangan menyembah kecuali kepada-Nya saja dan juga berbakti terhadap ibu bapa. Jika salah seorang di antaranya atau keduanya sudah lanjut usia, jangan menolak permintaan mereka secara kasar, namun ucapkanlah terhadap mereka perkataan yang sopan santun.” (QS Al-Isra’, ayat 23)

Demikianlah Allah memerintahkan kepada kita agar selalu berbakti kepada kedua orang tua kita. Lebih dari 40 minggu ibu kita membawa kita dalam kandungan beliau, berjalan terasa berat, tidur tak nyaman, sekujur tubuh sering terasa sakit karena menahan nyeri. Namun semua dilalui dengan penuh keikhlasan.

“Dan Kami telah mengamanatkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah semakin bertambah lemah juga Maksudnya, derita payah waktu mengandung bukan semakin berkurang, malah sebaliknya semakin bertambah, sebab beban kandungan semakin lama semakin membesar dan memberat., sampai masa penyapihan bayinya dalam umur dua tahun. Karena itu, bersyukurlah kepada-Ku dan taat kepada kedua orang tuamu, karena kepadakulah tempat kembalimu.” (QS. Luqman : 14)

Pada hari kelahiran kita, ibu yang berdarah-darah sangat siap mengikhlaskan nafas terakhirnya jika memang harus ada yang meninggal dunia, demi hadirnya seorang buah hati. Tiada harapan lain dalam hati beliau kecuali kelak bayi yang lahir ini menjadi anak yang shalih dan shalihah.

Kita lahir tanpa daya. Saat tubuh kita kedinginan, ibu yang memeluk dan memberi kehangatan cintanya. Saat tengah malam tiba tiba kita terbangun, tak tahu apa yang kita rasakan, apakah lapar, mengantuk, ingin buang air, dan lain sebagainya, kita hanya bisa menangis, namun ibu sangat mengerti apa yang sedang kita butuhkan. Dalam kantuknya ibu tetap rela bangun dan terjaga melayani semua kebutuhan kita. Tidak jarang beliau nyaris tak bisa memejamkan mata dengan nyaman di malam hari.

Tak cukup sampai disitu, semakin hari kita semakin tumbuh bersamaan dengan bertambahnya usia, justru bukan mengurangi beban beliau. Namun ternyata masa kecil kita sangat menyusahkan beliau.

Saat masa-masa awal belajar berjalan, berulang kali kita mencoba berdiri dan jatuh kembali, bangun dan jatuh lagi. Siapa motivator terbaik kita saat itu hingga kita bisa berjalan sempurna hari ini, bahkan kita bisa berlari cepat? Ternyata ibu dan ayah lah yang dengan sabar melatih kita, mulai dari cara berjalan, mengenakan dan melepas pakaian, menyuap makanan kedalam mulut, juga melatih kita dengan sabar mengenali satu persatu makna kata kata.

Saat kita sekolah tidak jarang diantara kedua orang tua kita yang menekan kebutuhan mereka, dan adapula yang sampai mengurangi jatah makan mereka, hanya karena ingin kita bisa sekolah, agar kita bisa membeli buku, agar kita bisa berganti sepatu dan baju, agar kita bisa juga membeli jajan seperti teman teman kita.

Jika hari ini kita merasa hidup kita bermanfaat, kita bisa tersenyum dan tertawa maka sungguh semua ini tak mungkin tanpa peran ibu dan ayah kita.

Hari ini cerita berubah, kini kita telah dewasa, ada diantara kita yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Dan mereka tak lagi muda, ayah ibu kita kini semakin renta, kulit mereka semakin berkerut, mata mereka perlahan menjadi kurang awas, kemampuan mereka semakin lemah.

Kenangan apa yang hadir dalam ingatan kita sekarang? Dari sekian banyak kebaikan mereka, mana yang paling kuat dalam ingatan kita? Atau mungkin kekurangan mereka yang justru kita ingat ingat, cara mendidik mereka yang sering kita kritik, dengan mengatakan bahwa cara mereka kuno, kolot dan seterusnya? Atau mungkin ada dendam kemarahan yang belum terselesaikan dengan Ayah Ibu kita?

Apapun itu selama emosi negatif yang masih kita bawa sesungguhnya tidak akan mengundang keberkahan dari Allah untuk kehidupan kita.

Mari menyusun kembali langkah langkah sukses kita dengan memaafkan mereka jika ada kesalahan mereka yang masih membekas di hati kita. Ketidak setujuan kita pada perkataan dan sikap Ayah Ibu janganlah menjadikan kita lupa berbuat baik pada mereka. Seburuk apapun orang tua kita, sejelek apapun perilaku mereka kepada kita, tetap saja mereka orangtua kita yang wajib kita hormati. Sudah selayaknya kita melatih diri untuk menghancurkan gunung ego dalam diri kita dengan senantiasa berkata dan berprilaku baik pada mereka. Janganlah dendam dan emosi negatif yang merusak kehormatan kita pada mereka yang sungguh sangat mulia.

Semoga dengan niatan berbakti kepada kedua orang tua kita, Allah akan lapangkan semua urusan kita, Allah terangi hari hari kita dengan cahaya-Nya. Dah kesuksesan penuh berkah semakin mudah untuk digapai dengan dukungan doa tulus ikhlas dari kedua orang tua kita.


Sumber : http://www.fimadani.com/sudahkah-kita-memuliakan-orang-tua/

Sabtu, 25 Juni 2011

Stop Free Sex...!!!


Demi suatu kepastian !
Demi puluhan tahun kedepan !
Demi janin-janin yang dibunuh sebelum sempat mengenal dunia !
Demi anak-anak yang lahir tanpa ayah !
Demi anak-anak bertanya "ibu, siapa ayahku?"
Demi anak-anak yang dikutuk kehadirannya !
Demi wanita-wanita yang menjadi budak nafsu lelaki !
Demi wanita-wanita yang menuntut tanggung jawab !
Demi wanita-wanita yang menangis !
Demi penyakit HIV yang makin meluas !
Demi tanggung jawab yang tidak dipenuhi !
Demi akal yang mengendalikan nafsu !

Demi martabatmu sebagai manusia…
Stop Free Sex !!!

(karya seorang mahasiswa FKUB yang admin tidak tahu siapa, semoga menjadi ladang pahala. Amin)

Dakwah Sekolah Kita Kembali ke Masa Silam, Menanti Kebangkitan atau Kehancuran?

Islamedia - Berbicara tentang dakwah thulabiy, maka mau tidak mau kita akan bicara tentang dakwah kampus dan dakwah sekolah karena memang dua segementasi ini yang menjadi fokus dari dakwah thulabiy kita, selain dakwah dibidang kepemudaan lainnya.

Belakangan ini di televisi kembali marak diberitakan mengenai tindak kriminalitas yang dilakukan oleh pelajar seperti; tawuran yang kerap terjadi khusunya di wilyah ibukota, pencurian dari mulai barang elektronik seperti telepon genggam hingga kendaraan bermotor yang melibatkan atau dilakukan oleh pelajar, dan yang paling mengagetkan ialah jumlah tindakan asusila yang dilakukan pelajar kini mengalami peningkatan pesat. Berita-berita tersebut belum pula ditambah dengan semakin tidak terkendalinya penggunaan narkoba di kalangan pelajar yang sejak lama telah lebih dulu menghiasai layar televisi kita, bahkan kini pelajar bukan lagi menjadi korban dari peredaran narkoba, melainkan menjadi pengedar barang haram tersebut.

Saudaraku, berita- berita tersebut seakan mengantarkan kita kepada masa-masa silam yakni di sekitar tahun 1996 sampai awal tahun 2000-an, dimana saat itu berita-berita sebagaimana disebutkan diatas di televise maupun surat kabar seolah menjadi berita yang telah lumrah untuk disajikan setiap harinya.

Saudaraku, inilah sebuah realita yang harus kita hadapi. Bercerita seorang teman yang juga seorang pengelola dakwah sekolah, dimana dimasa “kejayaannya” dulu sekolahnya terkenal sebagai lumbung ADS, bahkan merupakan sekolah yang pertama kali berhasil menjadikan Mentoring Project sebagai program sekolah yang wajib diikuti oleh seluruh siswa disekolahnya. Ada seorang alumni non-ADS yang datang dan berbincang dengan teman tersebut disekolahnya dan berkata “sekarang ROHIS SMA kita sudah nggak aktif lagi ya?” belum sempat menjawab, alumni yang non-ADS tersebut menyambung perkataannya “Kelihatan, yang pake jilbab lebih sedikit daripada dulu”. Sepenggal pembicaraan diatas juga mengingatkan penulis dengan kisah yang penulis alami sendiri. Belum lama ini, penulis diminta mengisi sebuah acara pelatihan pelajar [Dauroh] dengan lingkup satu wilayah kota yang pesertanya merupakan perwakilan dari beberapa SMA/K diwilayah kota tersebut. Sebuah semangat yang membuncah didada penulis pun muncul karena memang sudah agak lama tidak mengisi acara dauroh SMA apalagi dengan lingkup sebesar itu. Namun, semanagat itu agak menurun ketika mengetahui bahwa jumlah pesertanya hanya kurangdari 30 orang ikhwan dan akhwat, padahal lingkup acara tersebut adalah SMA/K sewilayah kota. Dengan sedikit menghibur diri penulis pun meyakinkan kepada peserta bahwa mereka adalah orang-orang terbaik yang Allah pilih untuk hadir mewakili teman-temannya yang lain.

Dalam beberapa kesempatan pertemuan antar pengelola dakwah sekolah, nampaknya semua mengeluhkan hal yang sama mengenai kelesuan dakwah di sekolah masing-masing. Bahkan sangat mencengangkan, ketika diketahui bahwa aktifitas dakwah sekolah bahkan sudah berhenti sama sekali dari beberapa sekolah.

Padahal, ketika awal dakwah sekolah digencarkan diawal tahun 2000, dakwah sekolah pernah mencatatkan prestasi luar biasa dengan mampu menekan angka tawuran pelajar, bahkan membuat berita-berita negatif yang melibatkan pelajar benar-benar hilang dari peredaran berita sekitar 10 tahun lamanya. Dengan pencapaian tersebut, keberadaan dakwah sekolah pun saat itu mendapat apresiasi yang luar biasa dari birokrasi sekolah maupun instansi pemerintah terkait. Masih hangat dalam benak kita nama “IQRO Club” yang saat itu menjadi lokomotif perentas dakwah di banyak sekolah diwilayah Jakarta dan sekitarnya. Kemudian dari sana tumbuh suburlah organisasi ROHIS [Rohani Islam] di sekolah-sekolah yang kemudian diikuti dengan munculnya kegiatan mentoring sebagai sarana perekrutan dan pembinaan para aktivis dakwah sekolah [ADS] yang kelak akan menjadi kader-kader dakwah di kampus maupun di masyarakat. Boleh jadi kita adalah para ADS tersebut yang kini insya Allah tetap istiqomah sebagai ADS, namun bukan lagi “Aktivis Dakwah Sekolah” melainkan “Aktivis Dakwah Selamanya”. Dalam lingkup yang lebih luas, muncullah beberapa organisasi dakwah pelajar yang begitu eksis menggiatkan dakwah sekolah mulai dari skala wilayah kecamatan, kota, bahkan ada yang berskala nasional.

Lantas kemanakah pencapaian prestasi-pretasi gemilang tersebut sekarang, apakah benar bahwa dunia pelajar kita kini telah kembali mengulang masa lalunya yang kelam?.

Saudaraku, hanya kepedulian Kita-lah yang dapat menjawabnya, para ADS [Aktivis Dakwah Sekolah] yang kini telah menjelma menjadi “Aktivis Dakwah Selamanya”, insya Allah.

sumber : http://ksrdki.blogspot.com/2011/04/dakwah-sekolah-kita-kembali-ke-masa.html

Kebiasaan Yang Dapat Merusak Otak

Berikut ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak otak. Artikel ini saya dapat dari email seorang rekan di Riyadh, KSA yang berjudul “al-Aadaat allatii tudammirud Dimaagh” (Habits That Destroy The Brain). Dikarenakam isinya cukup menarik dan bermanfaat, maka saya sharing di sini. Semoga bisa bermanfaat

1. No Breakfast

Tidak Sarapan/’Adamul Ifthaar

Orang yang tidak sarapan akan menyebabkan tingkat gula darah yang rendah. Hal ini akan menyebabkan asupan nutrisi yang kurang memadai bagi otak sehingga menyebabkan penurunan fungsi otak (Brain Degeneration)

2. Overeating

Makan berlebihan/al-Akluz Zaa’id akan menyebabkan pengerasan arteri otak, yang dapat menyebakan penurunan kekuatan mental.

3. Smoking

Merokok/at-Tadkhin dapat menyebabkan pengerutan otak multiple yang bisa menyebabkan gangguan Alzheimer.

4. High Sugar Consumption

Mengonsumsi gula secara berlebihan/as-Sukrol ‘Aali dapat menyebabkan gangguan absorbsi protein dan nutrisi sehingga menyebabkan malnutrisi yang berhubungan dengan perkembangan otak.

5. Air Pollution

Pencemaran udara/Talawwutsul Hawa’

Otak kita adalah pengkonsumsi oksigen terbesar di tubuh kita. Menghirup udara terpolusi dapat menurunkan suplai oksigen ke otak, sehingga menyebabkan penurunan fungsi efisiensi otak.

6. Sleep Deprivation

Kurang tidur/Qillatun Naum

Tidur akan membantu otak untuk beristirahat. Kurang tidur yang berkepanjangan akan mempercepat kematian sel otak.

7. Head covered while sleeping

Menutup wajah ketika tidur/Taghtiyatul wajh atsna’in naum dapat menyebabkan peningkatan kadar karbondioksida dan menurunkan kadar oksigen yang dapat memberikan efek kerusakan otak.

8. Working your brain During illness

Berfikir keras pada saat sakit/Izhaaqud Dimaagh bil ‘amal atsna’il maradh

Bekerja keras atau belajar pada saat sakit dapat menurunkan efektivitas fungsi otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak.

9. Lacking in stimulating thoughts

Jarang merangsang fikiran/Qillatul Afkaar al-Muhfazah

Berfikir adalah cara terbaik untuk melatih otak kita, jarang merangsang fungsi otak dapat menyebabkan penyusutan otak.

10. Talking Rarely

Jarang bicara/nadiratul kalaam

Perbincangan intelektual dapat mendukung efisiensi kerja otak.


[Moch. Rachdie Pratama (Abu Salma)]