Sabtu, 15 Januari 2011

Gaya Belajar Ala Rujak Party

Buletin Dakwah Al-Kahfi Edisi 33 Tahun V/ 16 Mei 2009 / 20 Jumadil Awal 1430 H.

“Entar lagi mo ujian, gimana nih? dah ku belum ngafal?” (curhat seorang pelajar kepada sahabatnya di sebuah pohon rindang)

“Duh...seneng banget? entar lagi ujian! aku bakalan naik kelas. Hore.. senangnya hatiku” (berceloteh di dalam hati dan senyum-senyum sendiri di dalam angkot, kirain orang dia lagi jatuh cintah tau stress ni orang!)

“Lah! entar ujian tinggal ngejawab doang. Pa susahnya sih? paling kalo naik ya syukur, kalau tinggal gak mungkinlah. Santai aja, kan ada wali kelas” (seorang sahabat menasehati si kutu buku agar ia santai aja ngadapin ujian).

Nih! kisah temen-temen kamu yang campur aduk ala rujak party pas lagi mau ngadapin ujian kenaikan kelas. Kamu ngerasa kayak mereka gak? kalau gak berarti kamu sedikit normal, banyak gak normalnya. Seorang pelajar yang mo ngadapin ujian pasti ada yang bingung, seneng, atau nyantai gak jelas. Bagi yang rajin belajar pasti enjoy aja.. tapi bagi kita yang gak serius selama 1 tahun, ayo...gimana, “bisa gak ya naik kelas..?" kalau belajar dari sekarang telat gak ya?. Oh..No!! gak da yang namanya telat. setelah baca tips belajar ala rujak party dari BDA kamu buruan semangat belajar ya.. Ok!!

Mulanya, kamu harus tahu gimana gaya belajar kamu. Buah mangga : Kamu suka belajar dengan cara dengeri musik, pokoknya suasananya gak sepi senyap, buah jambu : suka dengan yang tenang dan damai, buah nanas : kamu suka melihat gambar-gambar di buku, dengan cara ini kamu jadi semangat belajar. Ada tiga buah di dalam rujak ini, kamu pilih yang mana?

One : Buah mangga : kamu belajar bisa fokus kalau lagi dalam keadaan bahagia, kamu gak bisa belajar kalau lagi gak mood, kamu juga mudah bosan, jadi kalau dah ngerasa capek belajar cari aja objek lain yang bisa ngebuat kamu sedikit enjoy, setelah itu konsentrasi lagi belajar. Buat kegiatan belajar kamu heppy2 aja guys.

Loro : Buah jambu : kamu paling gak bisa kerja kelompok kalau di dalamnya ada acara makan-makan taw temen kamu ada yang ngobrol aja. Bisa-bisa kamu sama sekali gak belajar malah kamu jadi gondok sama temen kamu itu. Lebih baik kamu belajar di bawah pohon, santai, ada jus dingin di samping kamu, angin semilir, dan aku yakin kamu lebih fokus belajar. ataw diam di kamar pasti lebih seru! Tapi jangan paksa diri kamu, biasanya orang kayak kamu bisa lupa waktu kalau belajar. Santai guys!

Tsalasatun : Buah nanas : coba kalau kamu lagi ngedengerin guru lagi nerangi, kamu coba-coba aja gambar-gambar di buku kamu yang ngebuat kamu lebih ngerasa asik dalam belajar. Dengan adanya gambar tersebut, kamu ngerasa seneng banget tu ngulang pelajaran, gak apa walau gambar kamu jelek tapi aku yakin kamu pasti bisa merasa bahagia ketika suatu saat kamu melihat gambar itu lagi. Pasti hal itu bisa jadi kenangan kamu.

Coba kamu pilih salah satu gaya belajar ini kalau kamu juga belum bisa belajar dengan enak kamu bisa kirim sms ke SYCA. Ok! Insya Allah kita bantu.

Oleh : EEW

Pasang Harga Mahal

Pendidikan itu mahal kawan

Semahal kesuksesan kamu di masa depan

Sebanyak keluh yang kamu keluarkan

Segunung beban yang kau rasa

Pendidikan itu mahal kawan

Kau lihat dunia sekarang

Yang miskin terhimpit di belakang

Tak ada celah tuk mengintip kesuksesan

Pendidikan itu melelahkan kawan

Banyak pengorbanan yang harus dilontarkan

Kami hanya bisu

Batin terbelenggu

Menungguh datang sinar tangguh

Wahai yang muda ku tegaskan

Tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina

Wujud harapan bangsa

Ingatlah kawan!

Jangan pernah sia-siakan

Karena sesungguhnya

Ilmu teramat mahal harganya


By: Akhwat Smile

Diterbitkan pada Buletin Dakwah Al-Kahfi Edisi 33 Tahun V/ 16 Mei 2009 / 20 Jumadil Awal 1430 H.

Allahkah Tuhanku..??

Buletin Dakwah Al-Kahfi Edisi 33 Tahun V / 16 Mei 2009 / 20 Jumadil Awal 1430 H.

Terkadang aku tak sanggup untuk mengungkapkan perasaan ini. Aku malu, aku deg-degan, dan terkadang aku sangat bahagia. Waktu yang lalu aku sama sekali tidak mengenal siapa Engkau. Mengacungkan tangan untuk berebut mengatakan “AKU CINTA KAU” sungguh aku tak berminat. Namun, cobalah Engkau bayangkan ternyata sekarang hal itu berbalik. Mungkin aku lebih mencintai Mu dari apapun, dari yang tak nampak sampai yang nampak, dari yang cantik hingga yang buruk, aku mencintai Mu dengan sepenuh jiwa raga ku. Sungguh… aku tak bohong.

“Aduh, Capek deh? Buat apa ingat-ingat terus sama hal yang gak penting”. Seperti itulah yang ku katakan pada sahabatku tentang diri Mu.

Pada suatu hari, tepatnya di panas yang terik aku sempat marah atas kelakuan yang Engkau lakukan, jelas di hari yang panas aku jalan kaki, haus, lapar, dan capek. Coba kalau Engkau ciptakan hari siang itu tanpa panas, mungkin aku tak akan membenci Mu. Sejak hari itu aku sangat membenci siang hari yang panas terik.

Sebelumnya aku menilai Mu sangat egois dan brengsek. Semua kehidupan Engkau yang mengaturnya. Aku tak percaya akan keberadaan Mu. Bahkan aku menyesal kenapa aku dilahirkan dari keluarga yang memiliki status Islam. Nyatanya aku tak mau tahu tentang peran penting Engkau dalam kehidupanku.

Tapi aku sangat berubah sekarang, aku lebih tahu Engkau sangat berharga bagiku. Mungkin Engkau tak mau tahu apa yang telah kulakukan terhadap diri Mu. Buktinya sekarang aku sangat mencintai Mu, namun Engkau tak pernah membahas tentang kejelekan ku di masa lalu. Sungguh Engkau sangat hebat dalam kacamata kehidupanku. Aku menyesal mengapa aku mengenal Mu ketika usia ku cukup senja. Tapi mungkin ini nikmat dan hidayah dari Mu saat mendekati sisa-sisa umurku.

Pertama berkenalan dengan Mu, aku mendadak mendekati mushallah sekolah. Sebenarnya aku tak begitu menyukai tempat itu, namun mungkin Kaulah yang membuat hati ini terdetak sehingga aku melangkah ke rumah Mu. Awalnya aku hanya melirik Mu. Oh ternyata kau bernama Allah. Saat membaca nama mu jelas aku kesulitan sekali.

Aku terlahir dari keluarga yang Islam namun tetap saja aku tak mengenal Mu hingga aku dewasa. Percakapan dengan seorang teman membuat aku ingin tahu akan Kau.

“kau harus tahu kalau Tuhan kita sangat hebat”

“hebat gimana sih? Paling ia gak bisa ngapa-ngapain”

“aku mau ikut pengajian sekolah, untuk lebih mengenal Allah”

“apa! Ikut pengajian? Aku risih banget dengar kata-kata itu. Apa lagi..itu…apa tadi…Al…All..apa tadi?”

“Allah?”

“yah! Itu”

“Eh kamu kenapa sih? Bilang Allah aja gak tahu. Makanya, waktu SMP rajin dong masuk sekolah kalau pelajaran agama”.

Aku paling tidak suka dinasehati. Langkahku mengakhiri pembicaraan itu. Sejak itu aku tak mau melihat wajahnya lagi.

Aku punya kenangan buruk tentang diri Mu. Waktu usiaku 7 tahun, orang tuaku meninggal karena terbakar di dalam rumah. Aku sempat selamat, dan aku mendengar teriakan mereka memanggil Allah…Allah… Sejak saat itu aku membenci diri Mu. Mungkin kau yang membunuh mereka. Aku tak pernah masuk saat pelajaran agama, namun aku bisa lulus dari sekolah karena kakekku adalah orang kaya di kotaku. Semakin konkrit saja aku tidak mengenal Mu.

Waktu masuk SMA lain lagi versinya. Aku harus pandai mengaji, shalat, dan masuk saat pelajaran agama berlangsung. Aku harus melakukan rutinitas yang membosankan itu. Kalau aku tak melakukannya maka aku bisa tak naik kelas lagi. aku masuk sekolah favorit yang jauh dari kakek. Jelas kakek tak bisa membantuku lagi. Maka, mau tidak mau aku harus mau mempelajari diri Mu. Aku hanya pandai membaca Al-qur'an namun sangat terbata-bata sekali, bacaan shalat juga tak begitu ku hafal. Aku sudah menghentikan rutinitas itu sejak umur ku 8 tahun.

“jadi kamu sama sekali gak tahu apa jawaban nomor 1”

“Tidaak bu?”

“masya Allah. Jawabannya begitu muda.mungkin kamu juga gak tahu siapa nama nabinya orang Islam”

“maaf bu…saya lupa dan mungkin tidak mau tahu. Kalau cuma mau tanya tentang agama tolong jangan sama saya. Tanyakan langsung sama ustadz atau siapalah”

“kamu…”

“maaf…permisi”. Aku meninggalkan guru agamaku. Dia marah karena aku selalu mendapatkan nilai nol saat pelajaran agama. “Maaf bu…?”.

Aku tinggal kelas karena nilai agama ku 5. jelas aku protes. Sementara nilai mata pelajaran yang lain tinggi semua, tidak ada yang nilai 7. Jelas aku murid yang pintar di kelasku. Aku mendapat juara 1 saat semester I.

“maaf Aisya..kamu belum bisa naik kelas karena kamu mendapatkan nilai 5 dalam mata pelajaran agama”.

Akhirnya aku merubah segalanya demi kenaikan kelasku. Aku harus mengikuti pengajian di sekolah. Ya saat itulah aku melihat Mu, bertemu dengan Mu, dan pandangan pertama itu membuat aku seolah tersihir dalam imajinasi agama Mu.

Aku mengikuti acara KISS “Kajian Islam Seminggu Sekali”. Aku merasa bosan awalnya. Namun, setelah aku mendapat materi tentang ma'rifatullah aku tersentak hebat. Aku menahan air mata ku selama 2 jam. Setelah itu kamar mandi yang menemani ku dalam penyesalan selama ini. akhirnya aku jatuh pingsan di kamar mandi.

“maafkan hamba ya Allah kalau selama ini hamba tidak mematuhi segala janji hamba. Ya Allah! tolonglah berbalik, jangan lah Engkau memalingkan wajah Mu. Aku ingin memohon maaf atas kekafiran ku selama ini.”. Berdoa dan berdzikir saat shalat magrib, ini lah shalat pertama ku selama 8 tahun aku tingalkan. Nama Aisya yang sempat ingin ku ganti dengan nama Enggel, malah sekarang aku sungguh berterima kasih pada mama yang memberikan nama itu.

Aku selau menangis setiap mendengar azan dan selalu bersegera untuk shalat. Aku takut kalau untuk saat ini aku merasakan hal ini. “ya Allah semoga kau tetap teguhkan hidayah ini padaku, aku tak mau seperti yang lalu, bila aku menyimpang dari nikmat Mu, kumohon ya Allah segeralah azab diri ini agar aku segera tahu kesalahan yang telah di lakukan”.

Aku belajar pakai jilbab, eh…ternyata aku kelihatan lebih cantik. Sungguh rasa syukur atas nikmat Nya tak pernah terhenti. Aku belajar ini semua dari teman satu pengajian. Dalam waktu 3 bulan aku menjadi orang yang lebih baik. Tujuanku berubah sekarang bukan untuk mendapatkan kenaikan kelas, namun aku ingin mendapatkan cinta Allah. Aku takut kalau Allah tak mencintaiku maka Ia akan segera melupakanku dan nikmat ini akan segera Ia cabut. Kumohon ya Allah jangan lakukan itu.

Bacaan Al-qur'an ku belum baik dan bacaan shalatku sudah hampir mendapat nilai 7. namun apa yang terjadi pada ku. Aku mendadak jatuh sakit dan sudah 2 minggu di rumah sakit. Jelas kutahu ini pasti teguran dari Allah. Mungkin aku menyalaartikan semua ini. tapi ku coba meyakinkan pada Nya kalau aku sungguh melakukan ini sermua hanya untuk Nya. Aku menyembungikan semua ini dari keluarga dan sekolah.

Aku tahan penyakit ini semoga Allah memberikan waktu untuk aku memperbaiki shalat dan bacaan Al-qur'an ku. Ternyata penyakitku tak bisa di tahan lagi aku harus oprasi jantung. Uang tabungan dan minta uang dari kampung ternyata tidak cukup. Akhirnya oprasi itu kugagalkan untuk beberapa bulan lagi. mungkin uang yang kutabung beberapa bulan ini bisa untuk biaya oprasi ku.

Aku tak mau kakek, nenek, dan teman-teman mengkhawatirkan ku. Aku baru menyadari ternyata penyakit ini sudah menggerogoti ku sejak SMP. Aku selalu takut ke rumah sakit, jadi nenek hanya kasih obat ramuan biasa. Mungkin aku terlalu letih, pikirnya. Aku masuk sekolah setelah libur 2 Minggu. Banyak teman-teman yang merasa kehilangan akan sosok ku.

“kemana aja sih neng… aku kangen berat ni?”

“ala… bilang aja? Gak ada yang bisa kasih tahu kamu pelajaran bahasa Inggris”

“he…he…kelihatan ya? Emang kamu kemana sih?”

“ada deh”

Tidak hanya teman satu kelas, namun teman pengajian, dan guru juga bertanya tentang raibnya aku 2 Minggu ini.

“kemana aja selama ini”

“maaf bu…saya sakit jadi harus istirahat”

“tapi tolong kasih kabar dong”. Anggukanku sudah dapat membuat marahnya bu' Neni terhenti.

Ternyata aku masih hidup 1 Minggu ini. teman kos ku juga merasa heran mengapa aku sering pingsan. Aku bilang aja kurang enak badan.

“kalau sakit ke dokter dong, biar ku antar?”

Alhamdulillah aku dapat menyimpan rahasia ini. aku berusaha untuk memperbaiki bacaan Al-qur'an ku dan shalat.

Di usia ku yang sudah hampir mati ini aku sempat meraih prestasi buat sekolah. Untuk tahun ini gelar juara 1 LCC masih di tangan sekolahku. Tepatnya pada hari pemberian piala ke kepala sekolah, aku mendengar kabar kalau kucing ku mati di tempat kos.

“manis…mati..” telpon genggamku terjatuh dan Lativa yang berada di samping ku terkejut.

“Aisya..kenapa..”

“jan…jantu..ng..ku saaa…ki…t”. tubuhku terjatuh, saat itu aku berada di depan para peserta upacara bendera. Aku sadarkan diri, namun sudah di rumah sakit. Kuhabiskan cerita akhirku. Ku buka laptop dan kutulis kisahku bersama Mu di dunia ini. Aku akan mengakhiri kisah kita selama 1 bulan ini.

“ya Allah aku sudah tak tahan. Tulisan ini sudah takkkkkkk tampak lagi. jariiiii jemariku sudah tak kuat lagi, mataku ya Allah sudah kaburrrrrrr. Semoga kematian ini awal pertemuan kitaaaaaaaaaa.”

Aku hanya dengar suara beberapa dokter yang sibuk mengambil laptop dari tanganku dan tangisan beberapa orang yang kukenal. Namun aku melambaikan tanganku, kupanggil kakek untuk mengajari ku ucapkan kalimat syahadat. Kalimat yang sangat indah menurutku, tapi sayang aku hanya bisa ucapkan dalam shalatku selama sebulan ini. lafaz “lailaha illallah” yang dapat kuucapkan dan kata AKU CINTA KAU ALLAH.

TIT..TIT…TIT… “detak jantungnya terhenti dok…”


BY : AKHWAT SMILE

Jumat, 14 Januari 2011

Janji Allah Untuk Sang Penuntut Ilmu

Buletin Dakwah Al-Kahfi Edisi 33 Tahun V/ 16 Mei 2009 / 20 Jumadil Awal 1430 H.

Siput dan semut bertemu

Tahukah kamu apa manfaat ilmu

Cacing dan cicak makan lezat

Janji allah tuk naikin derajat

Kata orang bijak, kesuksesan itu bisa diraih dengan ilmu. Kalau di pikir dan di hayati bener juga, kalau ilmu kita sama sekali gak ada gimana kita bisa sukses ya? Kadang belajar juga males banget, kalau dah mau ujian paling ngerepotin buat kopekan taw lihat temen aja deh.. tapi bagi yang rajin belajar, tenang aja bro! semua jadi heppy2 aja.

Lalu ada juga yang ngomong, “Tapi banyak loh? Orang yang gak sekolah bisa sukses, lah! Tu gimana ceritanya”. (Ayo? Siapa bisa jawab entar kita kasih donat). Emang bener kok, aku aja perna lihat orang miskin dan kelihatan bodoh banget tampangnya tapi kok bisa jadi orang sukses ya? Banyak yang bilang dia pake jimat taw sejenisnya. Tapi gak loh? Ternyata dia gak berhenti untuk berusaha dan berdoa.

Allah sudah berulangkali mengatakan bahwa, "Ia tidak lihat hasil yang telah kita capai, tapi Dia lihat apa yang kita usahakan”. Jelas dong orang yang kelihatan miskin dan bodoh itu bisa sukses, karena kerjaannya tiap hari usaha dan berdoa. Harta yang melimpah, mobil yang menumpuk, uang yang menggunung tidak membuat kita bisa sukses seumur hidup kalau kita melupakan usaha dan doa.

Di dalam usaha, ada sebuah ilmu yang diterapkan. mau tahu apaan? Ilmu keyakinan akan sebuah kesuksesan. banyak orang tidak bersekolah karena malas, bosan, atau gak ada uang. Kebanyakan anak yang gak sekolah karena terhalang sama yang namanya uang, dia akan berusaha sekuat tenaga agar ia bisa belajar di tiap waktu walaupun gak masuk ruang kelas, gak lihat bapak-ibu guru taw gak bisa kenalan sama temen2 yang kece-kece, tapi kalau ia berusaha belajar yakin Allah pasti akan kasih kesuksesan itu.

Beberapa kemampuan yang harus di latih biar berilmu dan sukses bro.. jangan di lewatkan tuk yang satu ni!!

1. Gak perlu banyak baca entar bisa bosan yang penting rajin baca ya? (intinya sama aje kale)

Tahu gak kalian semua kalau dulu Rasulullah tu gak pinter loh? Bahasa gaulnya (goblok) tapi coba lihat guys, beliau punya guru yang hebat banget, malaikat Jibril yang ngajarin beliau Iqro' terus sampai deh beliau jadi orang yang luar biasa. Jadi intinya, terus berusaha belajar membaca, baca, terus baca, sampai pintar baca, dan hebat baca, walau da pintar, tapi tetap menghargai gurunya. Nah! mulai sekarang terus berusaha dan sayangi guru ya!! Walau kadang gurunya gak enak dan cerewet, tapi tetap aja dia orang lebih hebat dari pada kita.

2. Menulis lebih hebat dari pada cuma denger-denger gak jelas

Kata guru aku, menulis itu separoh dari keberhasilan dalam belajar. (Bener gak ya? Entar kamu tanya aja langsung sama guru aku. Ok! entar ku kasih alamatnya ya. He…).

Kalau ada tulisan dalam belajar, kita bisa ingat lagi dengan cara membaca tulisan kita. Walau aku tahu tulisan kamu kayak cacing kepanasan, tapi itu bisa buat kamu ingat banyak loh akan pelajaran kemaren2. Aku jamin deh! Gak percaya? coba aja sobat. Kamu pasti berhasil dalam belajar. pasti berhasil dalam belajar.

3. Berbicara gak cuma cuap-cuap bebek tapi penuh dengan makna

Banyak orang gak pandai ngomong tapi bisa suksess, tapi kalau kebanyakan ngomong kadang jadi tukang gombal. Makanya orang yang banyak ngomong tapi penuh dengan makna aku yakin banget dia bisa lihat sikon di mana harus ngomong di mana harus tutup mulut. Dalam keadaan kelas ketika kerja kelompok ya! Ngomong atuh walah cuma bisa bilang setuju, itu bisa ngebuat kamu jauh lebih di hargai ketimbang kamu cuma tahu diam, diam dan....

4. Yang terakhir, banyak-banyak do………….a

Orang sukses tu gak pernah lupa sama Tuhan lo? Tahu gak ilmuan yang namanya Thomas Alfa Edison, kalau dia gagal, dia aja bilang “Oh…My God”. Karena kita orang Indonesia jadi kita bilang “ya Allah”? Gak pake bahasa Inggris tapi keren juga kita pake bahasa Arab kadang kita bilang “astagfirullah”. Intinya sukses gak sukses tetap ingat Tuhan biar Tuhan juga ingat kita. Kalau tuhan gak ingat kita berabe jadinya, entar kalau kita kesasar ke neraka Tuhan kan gak tahu. Padahal kita tadinya penghuni surga. Ok! sepakat sobat kalau semua yang kita lakukan tuk belajar kudu mesti ingat Tuhan.

Hore…. Aku berhasil jadi orang yang pinter dan sukses, terus apa janji Allah..?

"Allah meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan mempunyai ilmu." (QS 58:11)

Dan ingat yang satu ini.

"Maka pernahkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya, mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutup atas penglihatannya? Siapakah yang akan memberinya petunjuk selain Allah?" (QS 45:23)

Wallahu'alam

By : AKHWAT SMILE (*_*)

Virus Cinta

VIRUS CINTA

oleh: Mustika Roseka


Siklus terjangkitnya penyakit hati

Berwarna merah jambu

Serasa indah dan dunia bergembira

Tapi hanya keindahan yang sementara

Dan kebahagiaan yang fana

Virus mengabsorsi hatiku

Meletakkan serabut - serabut cinta di dinding hatiku

Kemudian virus melakukan penetrasi di hatiku

Menghancurkan dinding pertahananku

Ia menyuntikkan sedikit kemolekan wajah seseorang di fikiranku

Lalu virus mensintesis hatiku

Ia mengambil alih cintaku

Ia telah aktif untuk merubah diriku

Kini ia mengklifase cinta - cinta palsu

a merakit cinta - cinta semu

Dan aku akan siap malu

Kepada Tuhanku

Taar,,,, hatiku pecah

Berkeping - keping seperti kepingan kaca berdosa

Ia memberontak dan marah

Tahukah anda mengapa?

Karena aku terserang virus cinta


Oleh : Mustika Roseka ( SMA Negeri 4 Kisaran )

email: de_bilge@yahoo.com

Generasi Robbani..?? Harus Hobi Baca Donk Sobat..!!!

Buletin Dakwah Al-Kahfi Edisi 32 tahun IV / 04 Jumadil Awal 1430 H / 30 April 2009

Sobat BDA semua pada tau gak yang namanya baca buku?? Kemungkinan, jika diadakan penelitian tiap sekolah tentang siswa yang hobi baca tentunya sangat sedikit. Kebanyakan mereka lebih suka jalan - jalan yang gak jelas rimbanya dari pada menghabiskan waktu dengan membaca. Ini fakta lho, gak cuma sekedar opini aja. Mmmm...sangat disayangkan memang!!! Padahal, sebagai seorang Muslim kita harus suka membaca. Coba deh ingat wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam!! Yaitu Iqro’ (bacalah). Itu artinya kita diperintahkan untuk rajin membaca, untuk menggali ilmu yang lebih luas. Karena membaca merupakan makanan bagi jiwa.

Tapi yang buat kita heran, kenapa orang yang hobi baca itu dijuluki dengan julukan yang tidak layak, seperti kutu buku, kuper, cupu, kampungan, gak tau dunia modern, and banyak lagi julukan - julukan lainnya yang tidak patut. Padahal mereka yang mengatakan itulah yang tidak tahu dunia modern. Apa modern itu dikatakan dengan cara mengikuti trend mode pakaian atau rambut?? Sungguh bodoh orang yang berfikir seperti itu..!!

Pembeda antara orang cerdas dengan mereka yang kurang cerdas adalah gairah membaca. Bahkan gairah membaca akan melejitkan seseorang ke pantai harapan. Karena membaca adalah syariat Islam yang pertama kali diajarkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena malasnya umat Islam untuk membaca inilah yang menyebabkan umat Islam saat ini masih terbelakang di bidang iptek. Padahal kita memilliki kitab yang merangkum segala macam ilmu, yaitu Al Qur’an Karim. Namun, untuk membacanya saja kita malas, apalagi mentadabbur, menelaah dan meneliti ilmu-ilmu yang ada di dalamnya, Na’udzubillahi min dzalik.

Ony Suryaman menjelaskan, “Membaca adalah simbol kemajuan sebuah peradaban. Ia membedakan peradaban maju dengan primitif, antara negara maju dan berkembang. Melihat begitu pentingnya membaca, ia pun dijadikan salah satu indeks bagi pembangunan manusia yang sering di jadikan ukuran keberhasilan pembangunan sebuah negara.”

Bisa jadi, karena “didikan kolonial Belanda” dahulu kita menjadi bangsa yang pemalas. Lebih senang ngobrol daripada baca. Terbukti dangan banyaknya sarjana kita yang lebih senang berdebat dan berteori terus daripada memberikan solusi. Dengan banyak membaca, kita akan memperoleh banyak manfaat, diantaranya:

1. Kita bisa belajar tentang kehidupan dengan membaca

2. Banyak membaca tidak akan membuang waktu secara percuma dan sia-sia

3. Dengan membaca wawasan akan bertambah luas. Sehingga dengan bekal wawasan tersebut, kita akan mampu menang tanpa mengalahkan, menyerang tanpa pasukan dan kaya tanpa obsesi harta.

4. Jika minat baca suatu negara tinggi, so pasti negara itu tidak akan ketinggalan dan maju pesat. Masyarakatnya pun tidak ada lagi yang gaptek apalagi buta huruf.

Nah, sobat BDA semua dah pada tau kan manfaat baca itu. So, tunggu apalagi, mari sama-sama kita budayakan membaca. Kapan saja dan dimana saja. Agar negara kita menjadi lebih maju dan tidak terbelakang. OK!! Allahu Akbar!!


Oleh : Mustika Roseka ( SMA Negeri 4 Kisaran )

email: de_bilge@yahoo.com

Untaian Hasrat

Mungkin inilah yang disebut cinta. Terasa rindu jika tak jumpa. Namun, ketika jumpa tak tahu harus berbuat apa. Ingin senyum, takut salah. Ingin cuek, bisa dikatakan sombong. Namun tak dapat dibohongi, hatiku sangat bahagia saat bertemu dengannya.

Ya Allah, apa aku sedang jatuh cinta? Jika ini perasaan cinta, aku mohon Engkau jaga aku ya Allah agar aku tidak terjerumus.

Teman sebangkuku heran melihatku yang dari tadi senyum - senyum sendiri. Mungkin mereka mengira aku sudah gila. Tapi mungkin aku memang sudah gila.

“Ehemmmmm.....kenapa sih dari tadi senyum - senyum terus ? Lagi senang ya...?” Goda Jingga saat duduk disampingku, yang mungkin dari tadi memperhatikanku.

“Ah..kamu ini. Aku cuma teringat sesuatu yang lucu aja.” Aku berusaha menutupi perasaanku.

Aku menjumpai Rima. Dia teman Iqbal, orang yang aku sukai.

“Kenapa senyum-senyum sendiri? Lagi kasmaran ya...emang kenapa sih? Ada apa?” Tanyanya dengan penasaran.

“Percaya gak kalau Iqbal menyatakan perasaannya sama aku, Ma?” Tanyaku.

“Kenapa enggak. STJ, siapa tahu jodoh.” Jawab Rima.

Aku tertawa kecil mendengar pernyataan Rima. Rasa bahagia ini tiada kuasa kutahan. Aku sudah lama menjaga perasaanku terhadapnya. Namun, temboknya tampaknya agak miring karena kata “Aku sayang kamu” yang dikirimnya.

Setiap saat aku selalu sms dia untuk tanya keadaannya. Setiap itu jugalah ia merespon setiap sms ku. Aku sendiri tidak tahu apa yang membuat aku suka padanya. Setiap saat terlintas bayangnya mengganggu konsentrasiku. Semakin lama hubungan kami semakin dekat. Walaupun kami tidak pacaran. Namun, kedekatan kami layaknya orang pacaran.

Saat libur sekolah, kami selalu janji bertemu di perpustakaan. Kami membahas soal-soal UN bersama. Dia bersama temannya dan aku bersama Jingga. Dan itu sering kalli terjadi. Kalau sudah berbicara di telepon, kami sering berbincang - bincang yang tidak penting.

Saat dia tidak datang pada saat kami janji ingin bertemu di perpustakaan, hatiku benar -benar sangat kecewa. Aku mencoba meneleponnya, namun tidak diangkat. Ya....akhirnya kuambil saja sisi positifnya. Mungkin ada urusan yang tidak mungkin di tinggalkan.

Saat aku mencari - cari buku yang ingin kubaca, tiba - tiba aku bertemu Rani.

“Eh..Ifah. Lho, kamu gak sama Iqbal?” Tanyanya seperti orang heran.

“Enggak ah, dari tadi aku disini. Memang sih tadi kami janjian mau ketemuan disini, tapi kayaknya dia gak datang!!” Keluhku.

“Tadi aku jumpa dia boncengan sama cewek. Ceweknya berjilbab juga. Jadi kukira itu kamu, Fah.”

“Ah...ada-ada aja kamu ini. Mana mungkin aku mau boncengan sama dia. Kamu Ran, kayak gak tahu aku aja!!” Jawabku.

Sebenarnya ada sesuatu yang berbeda di dalam hatiku. Mungkin ini perasaan cemburu. Ya Allah, perasaan apa ini? Kenapa aku marah mendengar ucapan Rani tadi. Seperti ada kekecewaan di dalamnya. Hatiku terasa seperti di terjang ombak tsunami. Ya Allah, apa yang terjadi? Tidak seharusnya aku seperti ini.

Saat halaqoh, Murobbi ku memberi selembar kertas yang harus aku baca dirumah. Beliau juga bertanya bagaimana kabarku. Karena sejak kelas 3 ini aku sibuk dengan sekolah dan jarang liqo’. Saat kubuka kertas itu, terdapat tulisan, “Tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan kepada kesenangan dunia, selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hatimu merana. Rasa cinta kepada Allah yang luar biasa mampu menggetarkan hatimu, sehingga ketika yang ada dihatimu adalah Allah, yang lain dengan sendirinya akan menjadi kerdil. Rasa rindu kepada Allah yang dahsyat sampai hatimu merana. Jika kau merana karena rindu kepada Allah, kau tidak mungkin merana karena rindu kepada yang lain. Jika kau sudah sibuk memikirkan Allah, kau tidak akan sibuk memikirkan yang lainnya. Mencintai makhluk itu sangat berpeluang menemui kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk juga berpeluang menemui perpisahan. Jika kita mencintai seseorang ada dua kemungkinan, diterima atau ditolak. Namun jika kita mencintai Allah, pasti akan diterima dan kita tidak akan kehilangan Allah. Allah tidak akan berpisah darimu kecuali kamu sendiri yang berpisah dari-Nya. Wahai ukhti yang tercinta karena Allah, kembalilah kepada Allah dan Al Qur’an. Dunia ini sudah banyak menyesatkan. Jadilah orang - orang yang dicintai Allah. Jadilah orang-orang pilihan Allah dan bermanfaat bagi orang tuamu.”

Kata-kata itu membuatku sadar bahwa aku telah jauh dari Allah. Aku telah dibutakan oleh rasa cintaku kepada orang yang mungkin tidak mencintaiku seperti aku mencintainya. Aku telah jauh dari kekasih sejatiku. Ya Allah ampuni aku. Mungkin akan sulit bagiku untuk melupakannya. Namun aku tidak akan melupakannya. Kubiarkan Allah memelihara rasa itu. Semoga cinta ini di ridhoi. Kasih maafkan aku. Aku mencintaimu, tapi aku lebih cinta Tuhanku.

Oleh: Zuwanna Anggraini Sinaga ( SMK Asahan )

Buletin Dakwah Al-Kahfi Edisi 32 tahun IV / 04 Jumadil Awal 1430 H / 30 April 2009