“Saat senyuman tak terbalas, maka Allah telah menghitung manis senyummu.
Saat sapamu tidak terjawab, Allah takkan lupa atas apa yang kau katakan.
Saat ajakanmu dalam kebaikan tidak terpenuhi,Allah tetap manganggap itu kebaikan.
Percayalah lelahmu akan menjadi hiasan di tamanNya.
Saat engkau menangis atas perihnya perjuanganmu, Allah tak lalai menghitung setiap tetes air matamu.
Saat mereka meninggalkanmu, Allah akan selalu ada bersamamu !.
Jangan hanya mengharapkan perubahan dalam dakwah ini, Akh…!
Fikirkanlah tentang KONTRIBUSI yang dapat kita berikan. Semoga Allah
senantiasa mencintaimu.”
Saudaraku … Memang, jalan dakwah adalah panjang, berliku, menanjak,
dan penuh onak duri. Seperti itulah dakwah. Namun ketika kita ikhlas
menjalaninya, dakwah itu akan menjadi indah. Meminjam ucapan Ustadz
Rahmat Abdullah, “Seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta
akan menarik seluruh potensi yang ada pada dirimu. Mulai dari tidurmu,
sadarmu, mimpimu, gerakmu, jalanmu, bahkan diammu untuknya.”
Meniti langkah di jalan dakwah tidaklah mudah. Tidak juga sulit.
Tidak mudah, karena jalan dakwah ini hanya sedikit orang yang
memilihnya. Sehingga kita haruslah benar-benar ikhlas mengharapkan
pertolongan serta ridha Allah dalam meniti jalan dakwah ini.
Sampaikanlah walau satu ayat. Perintah dakwah ini tentu sudah sangat
sering kita dengar. Tentu saja, dakwah adalah hal yang sangat penting
dalam regenerasi para muslim kita ini. Bisa dibayangkan kalau saja para
sahabat enggan berdakwah setelah Rasulullah wafat, entah bagaimana
kondisi kita saat ini. Nikmat islam belum tentu bisa kita rasakan
seperti hembusan yang kita dapatkan ini.
Tersenyumlah menghadapi jalan dakwah ini, Saudaraku!
Ringankan bebanmu dengan senyuman. Tatap optimis masa depan dengan
senyuman. Jemputlah kebahagiaan dengan senyuman. Tinggalkan kesedihan
dengan senyuman. Sambut saudaramu dengan senyuman. Buat mereka bahagia
dengan senyumanmu.
“Janganlah sekali-kali engkau meremehkan suatu perbuatan baik walaupun hanya menyambut saudaramu dengan SENYUMAN” (HR Muslim)
Ketika kehidupan memberi kita seribu alasan untuk menangis, tunjukkan
bahwa kita memiliki sejuta alasan untuk tersenyum. Nikmati setiap detik
waktu dan akhiri kelelahan di jalan dakwah ini dengan kata keikhlasan.
Indahnya hidup bukanlah dari seberapa banyak orang mengenal kita. Namun
seberapa bahagia orang-orang telah mengenal kita!
Buatlah saudara kita tersenyum telah mengenal kita. Ketika mereka
tengah dalam risau gundah, senyummu-lah yang mengangkat mereka kembali
dari keterpurukan. Ketika rekan kita di jalan panjang dakwah ini
mengalami letih, senyummu-lah yang mengobatinya. Ketika rekan dakwah
kita tengah goyah, senyummu-lah yang menguatkan. Betapa indah senyum
itu.
Itulah mengapa Allah SWT memerintahkan kita untuk saling berwasiat
dalam kebaikan dan saling berwasiat dalam kesabaran. Mengapa sabar?
Karena istiqamah dalam jalan dakwah bagaikan memegang bara api.
Menyakitkan dan sangat berat. Perlu penguat sesama kader dakwah untuk
tetap istiqamah di jalan dakwah ini.
Tersenyumlah di jalan dakwah ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar